Wapres Berpesan Agar Dana Haji Tidak Menjadi Investasi Bodong, dan Kepastian Keberangkatan Haji 2021

- 6 Januari 2021, 22:38 WIB
Wapres Maruf Amin.
Wapres Maruf Amin. /instagram.com/@kyai_marufamin

KABAR BESUKI - Wapres Ma'ruf Amin berpesan pada Menteri Agama agar dana haji tidak terlalu besar.

Dan ia menyampaikan jangan sampai ada investasi bodong dalam hal pemberangkatan haji. Karena itu bisa merugikan.

Dan Wapres ingin supaya dana haji dihitung lagi dengan benar. Subsidi haji ini terlalu besar, bayar Rp35 juta kisarannya, tapi ongkos hajinya Rp70-an juta, (subsidinya) hampir setengahnya.

Baca Juga: Cek Sekarang! Nasabah BRI Bisa Dapatkan BLT UMKM Rp2,4 Juta, Ini Caranya

"Jangan sampai seperti arisan haji atau umrah, jadi yang mau berangkat duluan itu dicarikan dana dari yang lain sampai akhirnya yang belakangan itu jadi korban. Dalam konteks negara, ini duit APBN yang dipakai (untuk subsidi)," ujar Wapres Ma'ruf Amin.

Lalu, Wapres Ma’ruf Amin berharap Pemerintah Indonesia mendapatkan kepastian apakah penyelenggaraan ibadah haji tetap diselenggarakan meski pandemi COVID-19 masih melanda.

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi sempat meniadakan penyelenggaraan haji sebagai salah satu kebijakan dalam menangani pandemi COVID-19 di negara tersebut.

Pada pertengahan 2020, Pemerintah Arab Saudi membuka kembali penyelenggaraan ibadah haji namun dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi jemaah.

Pada 2019, Pemerintah Indonesia mendapat kebijakan khusus dari Raja Salman untuk menambah kuota haji sebanyak 20.000 slot, sehingga penyelenggaraan haji pada 2020 seharusnya dapat diberikan kepada 231.000 calon haji.

Baca Juga: Sering Merasa Diganggu Jin? Jangan Takut, Bacalah Doa Ini Sebelum Tidur!

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak mengirimkan jemaah haji ke Arab Saudi pada 2020, karena angka kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Keputusan tersebut dituangkan dalam SK Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Fachrul Razi.

Di 2021, Kemenag menyiapkan tiga skenario untuk pengiriman jemaah haji asal Indonesia ke Arab Saudi, yakni memberangkatkan sesuai kuota normal, mengirimkan jemaah 50 persen dari kuota normal dan tidak memberangkatkan haji seperti di 2020.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x