Diakui Arief, abu vulkanik dalam jangka panjang akan berdampak positif bagi peningkatan kesuburan tanah.
Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah dampak jangka pendek yang mempengaruhi produktivitas lahan pertanian.
Biasanya hasil pada masa erupsi akan menurun, salah satu penyebabnya adalah penurunan keasaman (ph) tanah akibat penimbunan abu di dalam tanah yang menyebabkan penurunan produktivitas tanah.
Sebaliknya abu vulkanik dapat mengusir serangga hama atau gulma karena makhluk hidup tersebut tidak dapat hidup dalam suasana yang terlalu asam.
Untuk itu, pihaknya telah menurunkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk melakukan pengawasan rutin.
“Secara umum petani sudah tahu apa yang harus dilakukan. Mereka bisa menggunakan PPL untuk musyawarah. Tapi kami pastikan stok beras dan sayur di Banyuwangi mencukupi,” kata Arief.
Hal senada juga diungkapkan Eska Wijaya, petani asal Desa Rowo Bayu, Kecamatan Songgon. Wijaya yang sehari-hari menanam sawi dan seledri mengaku hasil panennya turun drastis saat hujan abu melanda.
Baca Juga: Mengonsumsi Alkohol Setelah Vaksin, Apakah Aman? Begini Kata Para Ahli
"Tanaman yang terkena abu, jika terkena sinar matahari, tanaman layu dan busuk. Dari yang tadinya dipanen 2 kuintal daun sawi, kini turun menjadi 30 kg. Sebaliknya," kata Wijaya.