Sangat Disayangkan, Kasus Rizieq Shihab Menjadi Acuan Pelaporan Kerumunan Jokowi yang Terjadi di NTT

- 28 Februari 2021, 11:16 WIB
Presiden Jokowi Meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Selasa 23 Februari 2021
Presiden Jokowi Meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Selasa 23 Februari 2021 /Twitter/@setkabgoid

KABAR BESUKI - Pakar psikologi dan neuroscience dari University of North Carolina, AS, Keith Payne, menulis buku yang berjudul The Broken Ladder pada 2017 bahwa ketimpangan akan berpengaruh pada bagaimana seseorang berpikir, menjalani hidup, hingga responnya dalam menghadapi ancaman kematian.

Buku ini mencerminkan apa yang terjadi di Indonesia saat ini ketika anggapan ketimpangan telah mempengaruhi cara orang berpikir saat merespons suatu persoalan.

Dalam konteks sebuah kebijakan misalnya, penerapan protokol kesehatan pun dilihat dengan kaca mata yang berbeda dari berbagai macam sudut pandang.

Baca Juga: Berantas Penyakit Masyarakat, Polresta Surakarta Ringkus dan Lakukan Pemeriksaan terhadap 36 Orang PSK

Konsep ini menjadi demikian relevan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia dalam kasus Presiden Joko Widodo dilaporkan telah melanggar aturan mengenai kerumunan saat kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.

Beberapa berpendapat dan mengaitkan peristiwa ini dengan kerumunan yang pernah terjadi dalam kasus Rizieq Shihab.

Memang penerapan protokol kesehatan saat ini menjadi hukum tertinggi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam kondisi yang sangat ideal siapapun pelanggarnya akan menanggung sanksi.

Baca Juga: Rapper Travis Scott Berikan Bantuan di Houston, Beri Makanan Hangat di Kota Asalnya

Namun apakah kedua kasus tersebut layak diperbandingkan dalam satu konteks?

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah