KABAR BESUKI - Pada Desember 2020 lalu, Presiden Joko Widodo menawarkan Elon Musk pulau Biak sebagai lokasi fasilitator untuk bandar pesawat angkasa SpaceX. Mengenai hal ini warga Papua menolak tegas kedatangan perusahaan milik Musk di tanah mereka.
Mereka berkata bahwa proyek pelabuhan pesawat luar angkasa atau spaceport akan berdampak buruk bagi ekosistem pulau dan mengusir warga dari rumah mereka sendiri.
Pemerintah Papua mengatakan jika baru baru ini pembangunan spaceport tersebut sedang dalam tahap konsultasi dengan pemerintah daerah Papua dan warga lokal, seperti dilansir Kabar Besuki dari The Guardian.
Pihak pemerintah Papua mengatakan jika proyek pengembangan Biak sebagai "Space Island" atau pulau angkasa luar akan memberi dampak positif bagi perekonomian warga.
Baca Juga: Para Ahli Khawatir 'Animal X' Bisa Menyembunyikan Virus Mematikan yang Memicu Pandemi Selanjutnya
Namun warga Papua khususnya di Biak menentang proyek ini mentah-mentah.
Pengembangan spaceport akan mendorong terjadinya deforestasi, kemunculan TNI, dan mengancam masa depan warga di pulau Biak.
Kepala suku Biak, Manfun Sroyer mengatakan jika pembangunan spaceport ini akan mengorbankan wilayah berburu tradisional mereka dan merusak alam tempat mereka tinggal.
"Tapi jika kami memprotes, maka kami akan segera ditangkap," kata Manfun.