MENKOPUKM Tegaskan Program PEN KUMKM Akan Dilanjutkan dan Segera Digulirkan oleh Presiden Jokowi

- 18 Maret 2021, 13:51 WIB
 Teten Masduki interaksi dengan salah satu UKM
Teten Masduki interaksi dengan salah satu UKM /

KABAR BESUKI - Menteri Koperasi dan UKM (Menkopukm) Teten Masduki, menegaskan kembali mengenai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dikhususkan untuk pembiayaan koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) tersebut.

Menurut Menteri Tetan, bahwa program tersebut pada tahun ini akan dilanjutkan oleh pemerintah.

“Insya Allah segera digulirkan oleh pak Presiden," jelas Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM pada acara Graduation Banking Editors Masterclass dengan tema Peran Perbankan dalam adaptasi UMKM di Masa Pandemi, yang digelar secara virtual, Rabu, 17 Maret 2021.

Baca Juga: Kronologis Kematian Bayi 3 Tahun di Korea Akibat Ditelantarkan, Mengungkapkan Drama Keluarga yang Mengejutkan

Teten memaparkan bahwa program PEN KUMKM terdiri dari dua klaster. Pertama, bagi usaha mikro yang unbankable, Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Kedua, PEN bagi kelompok usaha yang sudah bankable dan telah mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) berupa fasilitas subsidi bunga KUR dan pembiayaan modal kerja koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

“Pemerintah terus mematangkan alternatif pembiayaan untuk UMKM dan Koperasi yang murah, mudah, dan cepat agar UMKM cepat naik kelas,” jelas Teten yang terkutip pada laman resmi depkop.go.id.

Baca Juga: Bukannya Subur, 3 Kesalahan Saat Menyiram Ini Bisa Membuat Tanaman Cepat Layu dan Mati

Tenten mengaku pandemi Covid-19 ini juga berdampak besar bagi UMKM.

Menurut data bersama UKM, dampak pandemi terhadap UMKM yaitu kesulitan pemasaran 22,9%, distribusi terhambat 20,01%, kesulitan permodalan 19,39%, dan bahan baku 18,87%.

Sedangkan menurut data SMRC tahun 2020, sebesar 98% UMKM mengalami penurunan penjualan serta 50,5% UMKM melakukan pengurangan karyawan.

Namun demikian, menurut Teten, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit lebih baik dibandingkan banyak negara di ASEAN maupun negara-negara anggota G20, seperti Amerika Serikat (-3,5%), Jerman (-5,0%), Rusia (-3,1%), Singapura (-5,8%), dan Filipina (-9,5%).

Baca Juga: Inilah 4 Manfaat dari Membaca Surat Al-Kahfi di Malam dan di Hari Jumat,

Keadaan perekonomian RI berangsur pulih, ditandai dengan angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan IV-2020 sebesar minus 2,19% (yoy) atau jauh lebih baik dari triwulan II (minus 5,32%), maupun triwulan III (minus 3,49%).

Sementara itu, untuk mengurangi risiko usaha dari UMKM agar lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan pihaknya menyiapkan empat transformasi besar.

Teten menjelaskan, empat transformasi besar yang dimaksud yaitu transformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai (value chain), dan modernisasi koperasi.

Dengan begitu UMKM diharapkan terdata dengan sebaik mungkin, serta proses pembinaan menjadi lebih fokus dan terarah. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Depkop RI


Tags

Terkini