KABAR BESUKI - Hujan deras yang melanda Magetan pada Selasa 16 Maret 2021 lalu yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam berdampak pada longsor dan banjir. Hujan juga menyebabkan pada rusaknya jembatan penghubung antar desa, antar kecamatan hingga antar kabupaten.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Magetan Suprawoto dan BBWS Bengawan Solo meninjau lokasi putusnya jembatan Kedungdowo penghubung desa Bogem dan desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro serta Jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan yang merupakan penghubung utama Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo pada Kamis 18 Maret 2021 kemarin.
Melihat kondisi disekitaran Jembatan, Gubernur menyampaikan bahwa perlunya percepatan normalisasi sungai. Namun bukan hanya sekadar normalisasi, lanjutnya. Pembenahan lingkungan sekitar sungai juga harus segera dilakukan. Mulai bronjong dan plengsengan yang permanen di area kritis perlu diprioritaskan.
Baca Juga: Buat Akun Youtube, Rosé Blackpink Unggah Video Kenangan Masa Kecil Hingga Menjadi Seorang Superstar
"BMKG sudah mewanti-wanti tentang intensitas hujan yang tinggi, jadi bencana banjir yang terjadi diberbagai daerah di Indonesia termasuk di Jatim akan kita detailkan kembali upaya pengendaliannya bersama tim BBWS Brantas dan Bengawan Solo. Kita cari solusi secara integratif dan komprehensif.
Upaya yang bisa dilakukan antara lain normalisasi sungai secara lebih masif, mendirikan tanggul, plengsengan, menata hulu- hilir, memonitor gerakan sampah , revegetasi dan sebagainya," jelas Khofifah seusai meninjau lokasi putusnya Jembatan Ngunut.
Baca Juga: Buat Akun Youtube, Rosé Blackpink Unggah Video Kenangan Masa Kecil Hingga Menjadi Seorang Superstar
Khofifah melanjutkan, putusnya Jembatan Ngunut sangat berdampak pada dinamika mobilitas keseharian warga. Hal ini karena Jembatan Ngunut, menghubungkan antara Kabupaten Ponorogo-Kabupaten Magetan. Namun sayangnya pada Selasa lalu ambrol karena tergerus aliran sungai yang debit airnya tinggi. Untuk itu, Khofifah menginstruksikan perbaikan plengsengan sungai bisa segera dilakukan.
"Tadi kita sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab Magetan, ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov juga. Ketersediaannya cukup, sehingga bisa dimulai sesegera mungkin," imbaunya sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari laman resmi birohumas.jatimprov.go.id.