Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangkalan di Tiga Bulan Pertama 2021 Masih Terbilang Rendah

- 20 Maret 2021, 09:14 WIB
Foto ruangan Bapenda Kabupaten Bangkalan
Foto ruangan Bapenda Kabupaten Bangkalan /

KABAR BESUKI - Dalam triwulan pertama di tahun 2021, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangkalan masih terbilang rendah. Hal itu disampaikan langsung oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bangkalan yang mengatakan jika PAD tersebut hanya berkisar 3,71 persen saja.

PAD, merupakan penerimaan dari sumber-sumber yang ada di dalam suatu wilayah tertentu. Dipungut berdasarkan Undang-undang yang sudah berlaku. Tujuan adanya PAD tersebut untuk memberikan kewenangan terhadap pemerintah daerah supaya mendanai pelaksanaan otonomi suatu daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

Pajak merupakan salah satu pemungutan yang masuk terhadap PAD, retribusi daerah, pendapatan dari dinas-dinas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lain-lain. Per Tahunnya pemasukan tersebut dikalkulasikan dalam bentuk ribuan rupiah.

Baca Juga: Agensi Resmi Boyband Korea Selatan BTS Mengubah Nama Menjadi HYBE

Dikutip Kabar Besuki dari bangkalankab.go.id, berdasarkan data dari Bapenda hingga tanggal 10 Maret 2021 ini, PAD pada tiga bulan pertama di Kabupaten Bangkalan hanya mencapai Rp. 9.726.249.554, sementara total yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp. 262.470.775. Dari kalkulasi tersebut, PAD Kabupaten Bangkalan hanya mencapai 3,71 persen saja di triwulan pertama tahun 2021.

Baca Juga: Waspada 5 Gejala Sakit Kepala yang Tidak Boleh Diabaikan, Salah Satunya Sakit Kepala yang Disertai Gejala Lain

"Kali ini kondisinya masih pandemi, selain itu juga masih triwulan pertama, jadi wajar meskipun pendapatannya masih rendah," ungkap Sri Yenny Repeliyanti selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pengembangan PAD Bapenda setempat pada Jumat, 19 Maret 2021.

Yenny menjelaskan bahwa kondisi pandemi seperti ini memang wajar jika PAD suatu daerah terbilang rendah. Efek dari adanya pandemi menjadi penghambat pemasukan suatu daerah tersebut.

Baca Juga: Sering Mengalami Gejala Sakit Maag? Gunakan Cara Ini Untuk Mengatasinya Agar Cepat Sembuh

"Efek pandemi ini, potensinya melemah dan banyak warung-warung yang tidak beroperasi, sehingga sepi," ucap Yenny.

Meskipun terbilang susah dalam kondisi pandemi seperti ini untuk meningkatkan PAD suatu daerah, pihaknya masih berupa untuk terus mengevaluasi realisasi yang sudah ia jalankan. Sementara target PAD setiap tahunnya tidak boleh mengalami penuruna, katanya.

Yenny mengatakan bahwa, "Kita ini harus optimis, bahwa PAD ini setiap tahunnya harus naik, tapi nanti kan di pertengahan tahun itu ada evaluasi perubahan anggaran, jadi nanti kita hitung kembali sesuai potensi riilnya," ucapnya.
 
 
Pihaknya mengungkapkan bahwa tahun ini mengalami penurunan. Jika berkaca pada tahun lalu (2020), saat ini pandemi benar-benar menyebabkan perbedaan PAD dari tahun sebelumnya.

Menyikapi hal tersebut, Yenny mengungkapkan bahwa nantinya akan terus melakukan evaluasi jika belum juga mengalami kenaikan terhadap PAD tersebut.
 
"Kemungkinan yang akan dilakukan jika hal itu tidak berhasil, dampaknya akan berpengaruh pada penurunan terhadap PAK, tapi kami akan terus optimis dan berupaya agar PAD kita sesuai dengan target awal," tutupnya. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Humas Bangkalan


Tags

Terkini

x