KABAR BESUKI – Tanggal 21 Maret diperingati sebagai hari hutan sedunia berdasarkan resolusi PBB 67/200 yang telah ditetapkan menjelang akhir tahun 2012 lalu.
Penetapan hari hutan sedunia tersebut didasari atas terjadinya perubahan iklim yang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu isu terkait kehutanan di dunia khususnya Indonesia yang sering terjadi adalah maraknya penebangan atau pembalakan liar yang kerap dilakukan oleh sejumlah oknum tertentu demi memperoleh sejumlah keuntungan material.
Baca Juga: Game PlayerUnknown's Battleground Mobile (PUBG) Tunjuk Pevita Pearce Sebagai Brand Ambassador
Akan tetapi, Anda dapat melakukan berbagai hal-hal kecil berikut ini untuk mengurangi tindakan tersebut sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:
- Mengurangi Pemakaian Kertas Kerja (Hardcopy)
Dalam dunia kerja, mungkin seringkali Anda memerlukan sebuah dokumen atau kertas kerja dalam bentuk hardcopy untuk kebutuhan administrasi meski saat ini teknologi sudah semakin canggih.
Penggunaan kertas yang berlebihan ternyata memiliki potensi yang cukup besar dalam hal meningkatkan level kerusakan lingkungan, karena tingginya permintaan terhadap kertas juga memicu tingginya kasus penebangan hutan secara besar-besaran.
Solusinya, gunakan prinsip paperless atau dokumen elektronik untuk mengurangi tingginya permintaan terhadap kertas, bahkan cara ini jauh lebih efisien jika ditinjau dari segi biaya yang harus dikeluarkan.
- Mengurangi Penggunaan Tisu
Sebagian keluarga kecil juga memiliki kebijakan terhadap seluruh anggotanya untuk tidak menggunakan tisu sama sekali atau setidaknya mengurangi penggunaan barang tersebut.
Baca Juga: Mari Mengingat Kembali Sejarah Pembangunan pada Jembatan Suramadu
Ketika Anda pilek atau bahkan menangis, Anda akan sesegera mungkin mengambil tisu untuk membersihkan air yang keluar dari hidung atau mata Anda.
Tanpa disadari, semakin banyak kebutuhan produksi tisu ternyata juga meningkatkan potensi terjadinya penebangan hutan secara masif.
Sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan kain serbet atau sejenisnya sebagai pengganti tisu yang dapat Anda gunakan berkali-kali (dan dapat dicuci secara berkala).
- Digitalisasi Sebagai Pengganti Aktivitas Tradisional Berbasis Kertas
Kemajuan teknologi yang disertai dengan adanya upaya digitalisasi di berbagai sektor rupanya juga memiliki andil dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama berkaitan dengan kehutanan.
Saat ini penggunaan uang elektronik hingga dokumen elektronik sudah menjadi barang umum yang dapat diakses oleh hampir setiap orang hanya dengan bermodalkan gadget.
Baca Juga: PSSI Beberkan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Positif Covid-19
Baca Juga: Simak Cara Cadangkan Aplikasi Whatsapp Berikut Agar Data Tidak Hilang atau Terhapus
Mengalihkan 99 persen aktivitas berbasis kertas (termasuk untuk keperluan dokumentasi berupa photoshoot) dapat membantu mengurangi intensitas penebangan hutan yang dilakukan oleh sejumlah korporasi produsen kertas.
Sebab, bahan baku pembuatan kertas berasal dari pulp kayu yang ternyata bersumber dari pohon yang ditebang di sejumlah hutan.
Jadi, mulailah untuk mengurangi penggunaan kertas secara bertahap demi kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik untuk generasi mendatang.***