World Down Syndrome Day, Mengenal Kelainan dan Cara Merawat Orangnya

- 21 Maret 2021, 13:35 WIB
World Down Syndrome Day atau WDSD
World Down Syndrome Day atau WDSD /https://www.worlddownsyndromeday.org//

KABAR BESUKI - Mengutip Kabar Besuki dari laman World Down Syndrome Day, hari ini Minggu, 21 Maret merupakan hari peringatan Down Syndrome Sedunia (HDSD). Pada peringatan hari ini mengusung sebuah tema yaitu "Connect".
 
Sindrom Down atau Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan kelainan fisik yang khas. Sebagian penderita dapat mengalami kelainan yang ringan, tetapi sebagian lainnya dapat mengalami gangguan yang berat hingga menimbulkan penyakit jantung.
 
Karakteristik Wajah Anak Down Syndrome ini adalah Fitur wajah, dahi, dan hidung tampak lebih datar. Hidung juga bisa tampak pesek. Kepala, telinga, dan mulut berukuran lebih kecil. Lidah yang tampak besar akibat mulut yang berukuran kecil dan menonjol keluar.
 
 
 

Down syndrome merupakan kondisi kromosom yang berhubungan dengan kecacatan intelektual, penampilan wajah yang khas, dan nada otot lemah (hypotonia) pada masa kanak-kanak.

Semua individu dengan Down syndrome mungkin memiliki berbagai cacat lahir. Sekitar setengah dari semua anak yang terkena penyakit ini dilahirkan dengan cacat jantung. Adapun kelainan pencernaan, seperti penyumbatan usus, kurang umum terjadi.

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat satu kejadian Down syndrome dari 1.000 kelahiran. Saat ini, diperkirakan terdapat empat juta penderita di seluruh dunia dan 300.000 kasusnya terjadi di Indonesia. Sindrom Down merupakan kelainan yang cukup sering terjadi pada anak di Indonesia.

Karakter bicara setiap usia berbeda-beda, berikut penjelasannya,

Anak Usia 0-2 Tahun

Stimulasi kemampuan bicara anak dengan mengajaknya babbling atau mengoceh.

Kepala Down Syndrome Education International, Sue Buckley menyebutkan, melatih anak Down syndrome untuk berbicara butuh usaha ekstra.

“Pastikan anak menatap wajah Anda ketika ingin memancing mereka untuk mengoceh. Kalau memang dirasa perlu, pegang wajahnya dengan kedua tangan Anda dan sangga kepalanya agar anak bisa duduk dengan tegak,” jelas Buckley. Lalu ketika Anda mengucapkan sesuatu, Buckley juga menyarankan agar pengucapan kata dilakukan dengan perlahan dan bibir terbuka dengan lebar. Untuk tahap awal, mulailah dengan “a-ah; oo-oo; d-d-d; m-m-m”.

Baca Juga: Pembukaan Piala Menpora 2021, Walikota Solo Gibran Rakabuming Ingatkan untuk Tetap Nonton di Rumah

Baca Juga: Bikin Gemes! Rafathar Belajar Dance Robot, Raffi Ahmad: Sumpah, ini Terkocak dan Terlucu

Baca Juga: Waspada! Bakteri Penyebab Typus Ternyata Ada Pada Selai Kacang, Begini Ulasannya

Anak Usia 2-3 Tahun 

Memperkenalkan anak Down syndrome dengan makna di balik tanda dan simbol akan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.

Caranya adalah, dengan menunjuk langsung pada benda atau menjelaskan aktivitas yang sedang dilakukan. Untuk melatih hal ini Anda bisa menggunakan foto anak ketika tengah bermain.

Minta anak untuk menunjuk pada salah satu benda yang ada di dalam foto, kemudian jelaskan dan minta anak mengulangi ucapan Anda. Bisa juga dengan memanfaatkan benda warna-warni yang ada di rumah.

Anak Usia 3-5 Tahun

Ketika mengajari anak Down syndrome berbicara, kuncinya adalah memilih kata-kata yang berhubungan dengan aktivitasnya sehari-hari.

Dengan begini, anak memahami fungsi dari komunikasi dan dilakukan secara berulang.

Misalnya ketika anak sudah bisa memahami arti kata, ‘Saya sedang minum', maka ini artinya sudah bisa dilanjutkan pada level berikutnya. Caranya tetap sambil bermain. Ketika anak bermain boneka, pancing anak untuk mengucapkan apa yang sedang dilakukan.

Baca Juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Cek 3 Faktanya Soal ‘Down Syndrome’ Berikut Ini

Baca Juga: MUI Dukuh Penuh Pemberian Gelar Pahlawan Kepada Syaikhona Kholil Bangkalan

Down Syndrome bukan sebuah penyakit tapi kelainan, maka dari itu perlu adanya penanganan khusus kepada anak yang mengalami kelainan tersebut.

Orang yang mengalami kelainan Down Syndrome cenderung lebih peka, maka untuk melatihnya perlu kesabaran ekstra, dan jangan sampai membentak anak tersebut.

Dalam peringatan hari Down Syndrome ini wajibnya kita memberikan sebuah dukungan agar mereka hidup layaknya orang normal. World Down Syndrome Day.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkini