Kapolri: Kedua Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Kota Makassar Diyakini Terjaring Kelompok Militan JAD

- 29 Maret 2021, 08:53 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Tangkap layar video Antara Pelaku bom bunuh diri dari jaringan JAD,
Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Tangkap layar video Antara Pelaku bom bunuh diri dari jaringan JAD, /

KABAR BESUKI - Kedua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Aksi pengeboman ini dilakukan pada hari Minggu 28 Maret 2021 bertepatan dengan hari pertama dari Minggu Paskah, dan melukai sebanyak 19 jemaat.

Kapolres Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika kedua pelaku bom diyakini berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diilhami oleh Negara Islam seperti dilansir Kabar Besuki dari Antara dan Reuters.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Ini 7 Manfaat Menggunakan Clay Mask yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mencegah Jerawat

"Sudah kita dapatkan inisial L, Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," ujar Kapolri Listyo Sigit.

Tidak ada korban jiwa selain dari kedua pelaku bom bunuh diri tersebut. Namun Listyo belum membuka inisial pelaku pengeboman yang kedua.

"Untuk Inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah," ujar Listyo Sigit.

Baca Juga: Komputer yang Anda Gunakan Lemot? Beberapa Tips Ini Bisa dilakukan Untuk Mengatasinya Komputer Lemot

Pengeboman terjadi ketika jemaat telah selesai melaksanakan ibadah. Kedua tersangka meledakkan bom dengan jenis bom panci bertekanan tinggi.

Jaringan tersebut juga diduga telah melakukan serangan bom bunuh diri lainnya di tiga gereja, rumah susun, dan pos polisi di Kota Surabaya pada tahun 2018 yang menewaskan setidaknya 30 orang.

Januari 2021 lalu, polisi menangkap 20 anggota kelompok JAD yang diyakini terlibat dalam serangan bom di sebuah gereja Filipina pada tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 28 Maret 2021 Bertambah, Kini Mencapai 1.496.085 Orang

Pelaku merupakan salah satu anggota dari kelompok JAD yang pada Januari 2021 lalu ditangkap di kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang, Makassar.

"Mereka adalah kelompok yang beberapa waktu lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial data-datanya sudah kita pastikan semua," ujar Listyo Sigit.

Dalam siaran online, Presiden Joko Widodo mengutuk "aksi terorisme", mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, dan mengatakan pemerintah akan memastikan mereka bisa beribadah "tanpa rasa takut".

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyatakan kecamannya terhadap aksi pengeboman ini.

Baca Juga: Dear Moms, Begini Cara Mengompres Bayi yang Mengalami Demam dengan Tepat, Salah Satunya Gunakan Air Hangat

"Apapun motifnya, tindakan ini tidak dibenarkan oleh agama apapun karena merugikan tidak hanya satu orang tetapi juga orang lain," kata Yaqut.

Gomar Gultom, ketua Majelis Gereja Indonesia, menggambarkan serangan itu sebagai "insiden kejam" ketika umat Kristiani merayakan Minggu Palem, dan mendesak orang-orang untuk tetap tenang dan mempercayai pihak berwenang.

Polisi mengatakan tersangka mencoba memasuki halaman gereja dengan sepeda motor. Rekaman kamera menunjukkan ledakan yang mengakibatkan kobaran api, asap, dan puing-puing ke tengah jalan.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah