Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Paparkan Penyebab Terorisme Sulit Dihentikan di Indonesia

- 3 April 2021, 08:59 WIB
Logo Muhammadiyah./
Logo Muhammadiyah./ /Muhammadiyah

Di satu sisi, Trisno memahami tujuan tersebut agar tidak ada gangguan jalannya proses persidangan.

Kemudian, alasan kenapa tindak pidana terorisme sulit dicegah karena pengawasan dari DPR dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih lemah, termasuk pula kegagalan program deradikalisasi.

Menurut dia, program deradikalisasi perlu dievaluasi secara mendasar. Sebab, sasaran-sasaran yang akan dideradikalisasi tersebut atau programnya tidak optimal untuk dikembangkan.

Baca Juga: 14.071 Peserta Ikuti UTBK SBMPTN, Wakil Rektor Universitas Jember: Panitia Siapkan 13 Lokasi

Terakhir, menimbulkan rasa takut dan memiliki "jaringan" sebagai komoditi. Ada anggaran pencegahan, ada penindakan atau ada juga pesanan yang kaitannya dengan satu program yang muncul.

Kendati demikian, ke depan hal itu harus dipertimbangkan. Ruang sidang yang sunyi justru menjadikannya jauh dari keterbukaan dalam persidangan.

Di Amerika Serikat kasus tindak pidana terorisme dianggap sebagai sebuah perang sehingga tidak mau dibawa ke meja peradilan sipil.

Aksi teror terjadi di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 sore. Dari rekaman CCTV yang merekam serangan tersebut, terlihat perempuan yang mengenakan busana serba tertutup menodongkan senjata ke arah polisi yang berjaga.

Baca Juga: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Ungkap Akan Kawal Panen dan Penyerapan Gabah untuk Jaga Stok Beras

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah