Bahaya Demam Chikungunya, Waspadai Nyamuk Disekitar Anda

- 3 April 2021, 09:31 WIB
Ilustrasi nyamuk
Ilustrasi nyamuk /PIXABAY/FotoshopTofs

KABAR BESUKI - Siapa yang tahu penyakit kapan akan datang menimpa kesehatan tubuh kita? Berbagai macam penyakit yang ada bisa kapan saja menyerang manusia. Oleh sebab itu, mawas dan menjaga diri untuk mengatasi serangan tersebut sangatlah penting.

Salah satu penyakit yang juga harus diwaspadai yakni penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk nakal yang bisa menyebabkan demam chikungunya.

Serangan gigitan nyamuk memang terkadang tidak begitu diperhatikan oleh banyak orang, padahal hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh. Banyak efek yang akan bereaksi pada tubuh akibat gigitan nyamuk tersebut.

Demam chikungunya juga merupakan penyakit yang sangat berbahaya akibat gigitan nyamuk. Gejala yang dirasa penderita saat mengalami demam chikungunya ini juga sama dengan gejala demam berdarah dengue, yaitu demam mendadak, menggigil, muka kemerahan, mual, muntah, nyeri punggung, nyeri kepala, Fotofobia, dan timbul bintik-bintik kemerahan terutama di daerah badan. 

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Sumenep Gencar Beri Himbauan untuk Hati-hati dalam Berbelanja

Tidak hanya itu saja, penderita demam chikungunya juga akan merasakan nyeri sendi terutama di sendi siku, lutut, pergelangan kaki dan sendi-sendi kecil di pergelangan tangan dan kaki yang berlangsung beberapa hari sampai satu minggu. Hal itu merupakan gejala yang sangat spesifik untuk penyakit chikungunya.

Rasa sakit tersebut tentunya sangat berbahaya pada kesetan tubuh. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa untuk mengatasi datangnya penyakit demam chikungunya adalah dengan cara melakukan pencegahan.

Baca Juga: Menurut Penelitian: Berjalan dengan Telanjang Kaki 'Nyeker' dapat Kurangi Pembekuan dan Pengentalan Darah

Cara pencegahan umumnya sama dengan cara pencegahan terhadap penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yaitu melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelen, obat nyamuk coil, penggunaan kelambu, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan tindakan tiga M (menutup, menguras dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air atau menaburkan bubuk abate pada penampungan air sebagaimana mencegah demam berdarah), penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa yang terinfeksi dan memutuskan rantai penularan serta mencegah meluasnya KLB.

Dikatakan bahwa tidak ada pengobatan spesifik bagi penderita demam chikungunya. Ketika ada serangan dari nyamuk dan membuat kita terjangkit demam chikungunya, cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di toko obat, apotik bahkan di warung-warung. Berikan waktu istirahat yang cukup, minum dan makanan bergizi.

Baca Juga: Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Paparkan Penyebab Terorisme Sulit Dihentikan di Indonesia

Selain itu masyarakat dapat berperan dalam penanganan kasus demam Chikungunya yakni dengan melaporkan kepada Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat. Isolasi/hindari penderita dari kemungkinan digigit nyamuk, agar tidak menyebarkan ke orang lain.

Dari tahun 1952 virus Chikungunya telah menyebar luas di daerah Afrika dan menyebar ke Amerika dan Asia. Virus Chikungunya menjadi endemis di wilayah Asia Tenggara. Pada akhir tahun 1950 dan 1960 virus berkembang di Thailand, Kamboja, Vietnam, Manila dan Birma.

Pada tahun 1965 menimbulkan KLB di Srilanka. Tidak ada kematian karena Chikungunya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah