KABAR BESUKI - Kumpulan data besar-besaran yang mencakup informasi pribadi 533 juta pengguna Facebook global telah bocor dan beredar luas secara online.
Data, yang meliputi nomor telepon pengguna, alamat email, alamat fisik, tanggal pembuatan akun, status hubungan, dan banyak lagi, diperdagangkan secara bebas di forum peretas selama akhir pekan.
Data yang diambil dikumpulkan dari pengguna Facebook di lebih dari 106 negara.
Melansir dari motherboard, Kebocoran tersebut diyakini berasal dari kerentanan tahun 2020,yang memungkinkan pengguna untuk mengeksploitasi sistem Facebook menggunakan bot Telegram otomatis.
Kebocoran itu menjadi viral akhir pekan ini dan ditemukan serta dikonfirmasi oleh Alon Gal , kepala petugas teknologi dari firma intelijen kejahatan siber Israel Hudson Rock, dan pertama kali dilaporkan oleh Business Insider .
Facebook dengan cepat menanggapi kebocoran tersebut di Twitter, berbagai eksekutif Facebook mengatakan bahwa datanya berasal dari 2019, oleh karena itu "kuno".
Baca Juga: Jadi Bridesmaid, Nissa Sabyan Sumbang Lagu di Acara Nikahan, Dapat Duit Saweran
Hasil dari kerentanan sekarang diperdagangkan di forum peretasan tingkat rendah hanya dengan beberapa Euro.