"Orang tua dan anak-anak harus terus menghadiri semua kunjungan yang dijadwalkan dan dapat menghubungi lokasi uji coba jika mereka memiliki pertanyaan," tambahnya melansir AFP.
Baca Juga: Banyuwangi Sabet Dua Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Terkait Pengelolaan Sampah dan Terapi ODGJ
Baca Juga: Karena Pandemi COVID-19 Biaya Perjalanan Haji Naik Secara Signifikan, Begini Penjelasannya Kemenag
Dikutip Kabar Besuki dari Reuters, dalam laporan yang diterbitkan Selasa, 6 April 2021 itu, investigator menyatakan bahwa mereka akan mendalami penyebab gangguan pembekuan darah itu.
"Menurut saya sekarang kami bisa mengatakannya, jelas ada kaitannya dengan vaksin itu. Namun, kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini, "ujar Marco Cavaleri, ketua tim evaluasi vaksin di EMA ketika ditanya tentang kemungkinan hubungan antara suntikan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah otak.
Sayangnya hingga berita ini terbit, AstraZeneca tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Dalam pernyataannya sebelumnya, pihak AstraZeneca menyebut dalam penelitiannya tidak menemukan risiko penggumpalan yang lebih tinggi karena vaksin.
Sementara pihak Kementerian Kesehatan RI menegaskan vaksinasi AstraZeneca masih tetap dilanjutkan. Tak ada opsi penangguhan vaksinasi AstraZeneca seperti yang dilakukan beberapa negara lain khususnya di Eropa.