"Saya sudah merindukan semua Ramadhan," kata Umar, "Hati umat Muslim yang setia terikat pada masjid ... kerinduan akan pecinta Ramadhan akhirnya terobati hari ini meskipun pandemi belum berakhir."
Di ibu kota, Jakarta, pihak berwenang mendisinfeksi 317 masjid pada hari Minggu dalam persiapan untuk Ramadan, kata Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Penanda jarak sosial telah dipasang dan sabun serta pembersih tangan telah disiapkan.
Pemerintah juga akan mengizinkan orang mengadakan pertemuan "buka puasa" selama Ramadhan di restoran, mal dan kafe, yang dapat melayani pelanggan hingga 50 persen dari kapasitas mereka dan mengikuti pedoman kesehatan yang ketat.
Iftar terjadi saat matahari terbenam, waktu umat Islam berbuka puasa dan biasanya merupakan waktu utama bagi orang-orang untuk makan malam bersama dengan teman dan anggota keluarga sebelum shalat malam.
“Pelonggaran pembatasan itu seperti menghirup angin segar bagi kita yang penat dengan wabah COVID-19 ini,” kata Anna Mardyastuti, salah satu warga di Jakarta. “Ya, mereka harus bertindak untuk menghentikan virus, tetapi tidak memblokir pintu untuk beribadah atau mengubah tradisi Ramadhan kita sepenuhnya,” katanya.
Indonesia adalah negara terparah di Asia Tenggara dengan lebih dari 1,5 juta infeksi pada hari Senin dan lebih dari 42.600 kematian.
Kementerian Kesehatan akan mempertahankan peluncuran vaksin selama Ramadan karena para pejabat mencoba meredakan kekhawatiran atas ajaran Islam bahwa umat Islam harus menahan diri "dari apa pun yang memasuki tubuh" antara matahari terbit dan terbenam.
Baca Juga: Aktivis Myanmar Bersumpah Akan Melakukan Protes Selama Liburan Tahun Baru
Baca Juga: Memicu Kerusuhan, Saat Polisi Menembak Mati Orang Kulit Hitam di Dekat Minneapolis
Badan ulama Muslim terkemuka di Indonesia mengatakan Muslim yang memenuhi syarat untuk vaksinasi tidak hanya diizinkan tetapi juga "diwajibkan" untuk mendapatkannya selama Ramadan.