Memicu Kerusuhan, Saat Polisi Menembak Mati Orang Kulit Hitam di Dekat Minneapolis

- 13 April 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi Menembak.
Ilustrasi Menembak. /Pixabay

KABAR BESUKI - Kerusuhan sipil mencengkeram pinggiran kota Minneapolis untuk malam kedua pada hari Senin, 11 April 2021, setelah kepala polisi kota mengatakan penembakan polisi yang fatal terhadap seorang pemuda kulit hitam tampaknya diakibatkan oleh seorang petugas yang secara keliru melepaskan tembakan dengan senjatanya alih-alih a Taser selama halte lalu lintas.

Ratusan pengunjuk rasa yang menantang hujan lebat dan menentang jam malam yang diperintahkan oleh Gubernur Tim Walz bentrok dengan polisi dengan perlengkapan anti huru hara saat kegelapan turun di luar markas polisi di Brooklyn Center, Minnesota.

Banyak demonstran yang datang dari acara luar ruangan untuk keluarga, teman dan pendukung pengendara yang terbunuh, Daunte Wright, 20, yang kematiannya pada hari Minggu setelah ditarik karena STNK yang kadaluwarsa mengguncang daerah yang sudah berada di ujung tanduk.

Baca Juga: Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Janin, Bolehkan Ibu Hamil Ikut Puasa? Ini Jawabannya

Baca Juga: Waspada, Selain Demam Berdarah Nyamuk Juga Membawa Jenis Penyakit Baru Ini dan Telah Ditemukan di AS

Baca Juga: ‘Sering Menangis Dianggap Cengeng’ Ternyata Menangis Dipercaya Miliki Manfaat Tersendiri, Ini Keuntungannya

Wright terbunuh hanya 10 mil dari gedung pengadilan di mana mantan petugas polisi Minneapolis, Derek Chauvin, telah diadili selama dua minggu terakhir atas tuduhan pembunuhan dalam penangkapan mematikan Mei lalu terhadap George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun.

Kematian Floyd, terekam oleh video ponsel penonton yang menunjukkan lehernya dijepit di bawah lutut Chauvin, memicu protes nasional selama berbulan-bulan dan perselisihan sipil atas ketidakadilan rasial AS dan kekerasan polisi di tengah pandemi virus corona.

Selama pertemuan peringatan hari Senin di tempat Wright terbunuh, kerabat mengenangnya sebagai ayah yang baik hati yang bekerja banyak pekerjaan untuk menghidupi putranya yang berusia 2 tahun, dan mereka menolak anggapan bahwa penembakan yang tidak disengaja adalah penyebab kematiannya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x