Umat Muslim di Indonesia Memulai Ramadhan 13 April 2021, Pemerintah Mengizinkan Masjid untuk Tetap Buka

- 13 April 2021, 13:09 WIB
 ilustrasi masjid
ilustrasi masjid /

KABAR BESUKI - Umat Muslim di Indonesia mulai menandai Ramadhan dengan sholat berjamaah pada Selasa (13 April), sangat kontras dengan masjid kosong tahun lalu ketika bulan paling suci Islam bertepatan dengan dimulainya pandemi COVID-19.

Kasus virus korona melonjak di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tetapi vaksin sedang diberikan dan pemerintah melonggarkan pembatasan. 

Masjid diizinkan dibuka untuk sholat Ramadhan dengan protokol kesehatan yang ketat, dan dengan mal dan kafe yang dibuka, orang yang lewat dapat kembali melihat tirai yang melindungi pemandangan makanan dari orang-orang yang berpuasa.

Baca Juga: Indonesia Merasa Puas dengan Efektivitas Vaksin COVID-19 dari China

Baca Juga: Jepang Akan Melepaskan Lebih dari 1 Juta Ton Air yang Terkontaminasi dari Stasiun Nuklir Fukushima ke Laut

Baca Juga: Ruang ICU di Rumah sakit Ontario Penuh! Karena Jumlah Pasien Positif Covid-19 Meningkat Drastis

Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi Senin malam bahwa bulan baru telah terlihat. Bulan suci ditandai dengan doa yang intens, puasa subuh hingga senja dan pesta malam.

Tahun lalu, pihak berwenang menutup semua masjid dan ulama mengeluarkan fatwa, atau dekrit, yang mendesak umat Islam untuk sholat di rumah selama bulan suci daripada berkumpul di ruang ramai dan berisiko menyebarkan virus.

Umat ​​Muslim tahun ini mengharapkan kebangkitan virus tetapi semua masjid akan terus mematuhi jarak sosial dan tindakan pencegahan lainnya, yang secara signifikan akan mengurangi kerumunan, kata Nasaruddin Umar, imam masjid agung Istiqlal Jakarta.

"Saya sudah merindukan semua Ramadhan," kata Umar, "Hati umat Muslim yang setia terikat pada masjid ... kerinduan akan pecinta Ramadhan akhirnya terobati hari ini meskipun pandemi belum berakhir."

Di ibu kota, Jakarta, pihak berwenang mendisinfeksi 317 masjid pada hari Minggu dalam persiapan untuk Ramadan, kata Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Penanda jarak sosial telah dipasang dan sabun serta pembersih tangan telah disiapkan.

 
 

Pemerintah juga akan mengizinkan orang mengadakan pertemuan "buka puasa" selama Ramadhan di restoran, mal dan kafe, yang dapat melayani pelanggan hingga 50 persen dari kapasitas mereka dan mengikuti pedoman kesehatan yang ketat.

Iftar terjadi saat matahari terbenam, waktu umat Islam berbuka puasa dan biasanya merupakan waktu utama bagi orang-orang untuk makan malam bersama dengan teman dan anggota keluarga sebelum shalat malam.

“Pelonggaran pembatasan itu seperti menghirup angin segar bagi kita yang penat dengan wabah COVID-19 ini,” kata Anna Mardyastuti, salah satu warga di Jakarta. “Ya, mereka harus bertindak untuk menghentikan virus, tetapi tidak memblokir pintu untuk beribadah atau mengubah tradisi Ramadhan kita sepenuhnya,” katanya.

Indonesia adalah negara terparah di Asia Tenggara dengan lebih dari 1,5 juta infeksi pada hari Senin dan lebih dari 42.600 kematian.

Kementerian Kesehatan akan mempertahankan peluncuran vaksin selama Ramadan karena para pejabat mencoba meredakan kekhawatiran atas ajaran Islam bahwa umat Islam harus menahan diri "dari apa pun yang memasuki tubuh" antara matahari terbit dan terbenam.

Baca Juga: Aktivis Myanmar Bersumpah Akan Melakukan Protes Selama Liburan Tahun Baru

Baca Juga: Memicu Kerusuhan, Saat Polisi Menembak Mati Orang Kulit Hitam di Dekat Minneapolis

Badan ulama Muslim terkemuka di Indonesia mengatakan Muslim yang memenuhi syarat untuk vaksinasi tidak hanya diizinkan tetapi juga "diwajibkan" untuk mendapatkannya selama Ramadan.

Meski umat Islam pantang semua makanan dan minuman di siang hari selama Ramadhan, vaksin masuk ke otot bukan ke aliran darah dan bukan nutrisi, jadi tidak membatalkan puasa, kata Asrorun Niam Sholeh, ketua fatwa Majelis Ulama Indonesia.

“Jika kami terus meminum vaksin kami, kami dapat memastikan bahwa Ramadhan berikutnya kami kembali normal,” kata Sholeh.

Beberapa lokasi vaksin di Jakarta memperpanjang jam buka sehingga umat Islam bisa datang setelah berbuka puasa.

Indonesia berencana untuk memvaksinasi dua pertiga dari populasi sekitar 270 juta orang atau lebih dari 180 juta orang pada akhir tahun depan. Prioritas saat ini adalah petugas kesehatan, lansia dan populasi berisiko lainnya, dan vaksin dua dosis akan gratis untuk semua orang Indonesia.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x