Vaksin Merah Putih Optimis akan Diproduksi Massal pada Akhir 2021, BPOM: Harapan Kita, Akhir 2021

- 13 April 2021, 18:12 WIB
ilustrasi vaksin "MUI nyatakan vaksin Covid-19 Sinovac halal"
ilustrasi vaksin "MUI nyatakan vaksin Covid-19 Sinovac halal" /Prasetyo B/Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

KABAR BESUKI – Vaksin Merah Putih optimis akan di produksi oleh anak bangsa secara massal pada akhir 2021 ini, rasa optimis ini diungkapkan langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Harapan kita memang pada akhir 2021 sudah bisa ada vaksin Merah Putih yang bisa dihasilkan oleh bangsa ini," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam Lokakarya Pengawalan Vaksin Merah Putih, Jakarta, Selasa 12 April 2021.

Terdapat enam institusi yang mengembangkan vaksin Merah Putih dan dua institusi diantaranya memiliki progres paling cepat, yakni Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Baca Juga: Main Golf Ternyata Bisa Buat Panjang Umur, Mengapa Bisa Begitu? Ini Alasannya

Baca Juga: Kurma Ternyata Miliki Sederet Manfaat untuk Kecantikan, Salah Satunya Bikin Kulit Awet Muda

Baca Juga: Salut, Narapidana Terorisme Lapas Gunung Sindur Akan Ikrarkan Sumpah Setia pada NKRI

BPOM menuturkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) saat ini sudah masuk tahap preklinik atau uji pada hewan.

Unair mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform virus yang dimatikan atau inactivated virus.

"Dari Universitas Airlangga dengan platform inactivated virus itu sudah memulai uji praklinik, uji pada hewannya sudah mulai per tanggal 9 kemarin (9 April 2021). Alhamdulillah sudah mulai praklinik," ujar Penny.

Diharapkan uji praklinik sampai uji klinik vaksin yang dikembangkan Unair itu akan selesai sekitar Oktober 2021 sehingga bisa diproduksi pada akhir 2021.

Unair akan bermitra dengan perusahaan farmasi PT Biotis. Saat ini PT Biotis sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikat Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Penny menuturkan dalam waktu dekat PT Biotis akan mendapatkan sertifikat CPOB tersebut, yang kemungkinan sekitar bulan Mei 2021 jika semua berjalan lancar.

Sedangkan bibit vaksin yang sedang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan menuju ke tahap praklinik.

Baca Juga: Rumah Rusak di Malang Akan Segera di Renovasi, Pemkab Malang Siapkan Dana

Baca Juga: Korea Selatan dan China Kompak Protes Tindakan Pembuangan Air yang Tercemar Zat Radioaktif oleh Jepang

Eijkman mengembangkan vaksin Merah Putih dengan platform subunit protein rekombinan.

Diharapkan vaksin tersebut dapat memasuki tahap produksi massal pada kuartal ketiga 2022.

Menurut Penny, platform subunit protein rekombinan merupakan teknologi pengembangan vaksin yang lebih baru.

Eijkman akan bermitra dengan PT Bio Farma dalam memproduksi massal vaksin itu. "Untuk Bio Farma ini juga sesuatu yang baru tentunya untuk fasilitas produksinya," tutur Penny.

Empat institusi lain yang juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: antaranews


Tags

Terkini

x