Desa Unik Albino, Ini Daerah dengan Tingkat Albinisme Tertinggi di Indonesia

- 19 April 2021, 11:22 WIB
Mara dan Lara manusia Albino
Mara dan Lara manusia Albino /Instagram/ @lara_mara_sheila

KABAR BESUKI - Desa Ciburuy yang masuk dalam wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mungkin menjadi salah satu desa dengan tingkat albinisme tertinggi di Indonesia. Tidak ada yang tahu mengapa hal itu terjadi.

 
Dikutip Kabar Besuki dari seputar.netizen, salah satu warga Nana Suryana sadar bahwa leluhurnya ada yang mengalami kondisi albino. Salah satu kakek buyutnya adalah "orang kulit putih". Mereka telah tinggal di desa itu selama ratusan tahun.

Hal yang tidak disadarinya yaitu ketika dia menikahi Siti Rohma, sang istri ternyata juga seorang pembawa gen albinisme.

Ketika anak mereka Dewi Rasmana dilahirkan dengan rambut dan kulit putih serta mata biru pucat mereka awalnya menduga hal ini berasal dari gen ayahnya.

Baca Juga: Kabar Duka, Pendiri Adobe dan PDF Charles Geschke Meninggal Dunia di Usia 81 Tahun

Konon katanya ratusan tahun lalu, seorang pria kulit putih datang ke Desa Ciburuy dan menyentuh perut wanita hamil. Lantas anaknya lahir menjadi albino. Sejak itulah gen albino diturunkan dari generasi ke generasi.

Seorang anak albino hanya bisa lahir dari dua orang tua yang membawa gen tersebut. Jika suami dan istri mempunyai gen itu, ada peluang 1:4 untuk mempunyai anak yang albino.

Karena lokasi desanya agak terpencil, pernikahan sesama warga Ciburuy cukup sering terjadi. Karena itulah banyak penduduknya yang mempunyai gen albino.

Baca Juga: Terkait Mudik Lebaran, Kemenhub Akan Terbitkan SE Pedoman Petunjuk Pelaksanaan Teknis di Lapangan

Orang-orang albino di Desa Ciburuy disebut Walanda Sunda, artinya orang Sunda berkulit putih. Mereka memang tampak mencolok di antara penduduk lainnya yang berkulit kuning langsat dan coklat sawo matang.

Karena kurangnya melanin di kulit mereka, orang-orang albino sangat peka pada sinar matahari. Karena itulah mereka mempunyai risiko kanker kulit yang tinggi.

Karena penampilan yang berbeda, sejumlah orang albino diejek dan di-bully di sekolah. Bahkan seorang gadis albino bernama Rosanah (20 tahun) sampai tak menamatkan sekolahnya karena merasa tertekan.

Dia juga tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tidak tamat sekolah. Dia kebanyakan bekerja di rumah. Dia tak tahu pasti apakah ingin menikah dan memiliki anak, karena takut nanti mereka memiliki kondisi yang sama.

Baca Juga: Penistaan Agama oleh Jozeph Paul Zhang dan Desak Made, Menag: Menistakan Agama Bukan Perbuatan yang Dibenarkan

"Kadang-kadang sulit menjadi orang kulit putih. Saya sering diejek di sekolah. Saya suka kesal," katanya.

Bangga karena unik Putri Nana Suryana yang berusia 14 tahun, Dewi Rasmana, mengalami situasi yang lebih mudah. Dia kini masih bersekolah. Dia mengaku jarang mengalami ejekan. Namun dia harus terus berlindung dari terik matahari, dan penglihatannya memburuk seiring dengan pertambahan usianya.

Di sisi lain, seorang pria albino bernama Suryana (40 tahun) dikagumi anaknya karena memiliki penampilan yang unik. Suryana bekerja sebagai buruh bangunan dan melindungi kulitnya dengan baju lengan panjang, topi, serta kacamata hitam.

Baca Juga: Finish di Posisi Ketujuh, Marc Marquez Menangis Setelah Berhasil Selesaikan Balapan MotoGP Portugal

Di antara ratusan populasi, kini terdapat sekitar 10 orang albino di Desa Ciburuy. Mari kita doakan agar mereka senantiasa mendapat perlakuan yang baik dari warga sekitar.

Di rumah lainnya, Nur Hayati memiliki seorang anak berusia tiga tahun, Winda, yang albino serta dua anak lainnya yang tidak.

Nur Hayati mengatakan suaminya yang membawa gen albino. Dia tak menyadari bahwa dia juga pembawa gen tersebut.

Baca Juga: Heboh Berita Penyerang Masjid Dilakukan oleh para Bondon Dobol 'Pan rezim dobol mah licik cuy' [Cek Fakta]

Kondisi di negara lain, menurut Dr Shari Parker dari Albinism Fellowship of Australia, banyak orangtua tidak tahu mereka membawa gen sama sekali sampai anak mereka lahir albino.

Di Australia, kira-kira satu dari 17.000 orang lahir albino. Artinya, ada sekitar 1.400 warga Australia saat ini mengalami kondisi albino.

Tetapi jumlah pembawa gen ini 240 kali lebih tinggi. Yaitu satu dari 70 orang merupakan pembawa gen.

Baca Juga: Dramatis! Persija Jakarta Lolos ke Final Piala Menpora 2021 Usai Kalahkan PSM Makassar Lewat Adu Penalti

Insiden albinisme jauh lebih tinggi di beberapa bagian Afrika, di mana satu dari 3.000-5.000 orang memiliki kondisi tersebut.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x