UPDATE TERKINI, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tidak Ada Suara dan Sudah Diam Hanya Sonar yang Bisa Ditangkap

- 23 April 2021, 13:47 WIB
kapal selam KRI Nanggala-402
kapal selam KRI Nanggala-402 /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa

KABAR BESUKI - Hingga saat ini upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 masih dilakukan. Dikabarkan kapal selam tersebut hilang kontak di perairan Bali utara pada Rabu, 21 April 2021. 

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad memperkirakan kapal selam Nanggala-402 tengah dalam posisi diam.

Sayangnya, tim pencarian tidak bisa menangkap suara apapun dari posisi yang diduga menjadi titik kapal selam tersebut.

Disamping itu, di Perairan Bali sudah dilakukan sebuah penyisiran pencarian kapal selam tersebt. Menurut Riad, tidak menutup kemungkinan apabila kapal selam tersebut terbawa arus bawah laut yang ada disekitar wilayah perkiraan.

Baca Juga: Pencarian KRI Nanggala-402 yang Hilang di Perairan Bali, Pakar Sebut Kapal Tak Bisa Bertahan di Kedalaman 700m

"Karena kebetulan kapal selam sudah diam, nggak ada suara hanya sonar yang bisa tangkap," ungkap Riad dalam jumpa persnya, Jumat 23 April 2021, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman Pmjnews.

Dengan adanya temuan tumpahan minyak di area wilayah Bali Utara, Riad menjelaskan bahwa untuk saat ini pihaknya masih fokus berkonsentrasi di wilayah tersebut.

Dilansir dari laman Antara, tumpahan minyak tersebut terlihat oleh awak Helikopter Panther 4211, KAL Bawean, dan KRI RE Martadinata 331.

Baca Juga: Mendahului Truk, Honda Beat Hantam Mobil Ertiga di Kalibaru, Satu Korban Meninggal Dunia dan Satu Patah Tulang

Terkait temuan ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan terjadinya tumpahan minyak.

Kemungkinan pertama adalah adanya keretakan di tangki. Karena kondisi black out atau matinya kelistrikan, tangki bisa mengalami keretakan bila posisi kapal selam memasuki kedalaman 500-700 meter.

Kemungkinan kedua ialah minyak tersebut sengaja ditumpahkan. Ini bisa dilakukan saat kapal selam berada di kedalaman 50-100 meter.

Baca Juga: Viral Emak-Emak Masuk Tol Gunakan Motor, Polisi Menduga Ada Unsur Kesengajaan

“Di situ ada oli dan ada minyak, dihembuskan dibuang dalam upaya ini untuk mengapungkan. Jadi, untuk meringankan berat kapal tersebut, sehingga kondisinya bisa melayang,” ucapnya, dilansir Kabar Besuki dari Antara, Kamis, 22 April 2021.

 

Sementara lain, TNI saat ini sudah mengerahkan 21 KRI termasuk KRI Alugoro untuk melakukan pencarian.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga turut membantu pencarian dengan menyediakan empat kapal yang dilengkapi dengan ROV atau unit drone dan sonar dua dimensi.

Baca Juga: Mendahului Truk, Honda Beat Hantam Mobil Ertiga di Kalibaru, Satu Korban Meninggal Dunia dan Satu Patah Tulang

Lanjut Riad, sementara bantuan dari negara lain diperkirakan akan tiba pada sore ini.

"MV Swift Rescue (Singapura) harapan kita mudah-mudahan sore atau malam tiba, kemudian MV Mega Bakti (Malaysia) dalam perjalanan, MV Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India, dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," tukasnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah