Hiu Paus Berbobot 2 Ton Terdampar Mati Kehabisan Oksigen di Pantai Bayeman Tulungagung, Akhirnya Dikubur

- 24 April 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi Hiu paus berenang di lautan
Ilustrasi Hiu paus berenang di lautan /Aini/Pixabay/toshiyuki tajima

KABAR BESUKI - Ikan hiu paus (Rhincodon typus) yang terdampar di Pantai Bayeman, Tulungagung, Jawa Timur sejak Kamis, 22 April 2021 sore karena terjerat jaring pukat nelayan akhirnya mati kehabisan oksigen.

"Upaya nelayan dan petugas mendorong ikan besar berukuran panjang 7,4 meter dan lingkar badan 2 meter itu gagal karena berat tubuh ikan yang diperkirakan mencapai dua ton lebih," tutur Sukarji, salah satu nelayan yang menjadi saksi mata peristiwa terdamparnya ikan hiu paus itu, yang dikutip dari Antara, Sabtu, 24 April 2021.

Badan ikan yang sudah terjebak dalam kubangan pasir pantai sama sekali tidak bergerak meski jumlah relawan yang mencoba membantu mendorongnya ke arah laut semakin banyak.

Baca Juga: Update Terkini Pencarian KRI Nanggala-402, 72 Jam Waktu Habis, Kapal Dirancang untuk Tidak Terdeteksi

Upaya evakuasi dihentikan sekitar pukul 23.00 WIB dan ikan paus muda yang diperkirakan berusia 2-3 tahunan tersebut mati seiring air yang semula pasang kembali surut.

Menurut Kepala Pelabuhan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Imam Abdullah, hiu paus ini jenisnya ikan yang bernafas dengan insang. Jadi ikan ini harus berada dalam air untuk menjaga agar insangnya terendam.

Keberadaan hiu paus yang terdampar dan mati ini sempat menjadi tontonan warga yang penasaran ingin melihat. Evakuasi dilakukan pada Jumat siang setelah tim dati Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur tiba untuk melakukan identifikasi.

Baca Juga: Mengerikan, Video Pertamina Tegal Gede Cikarang Terbakar? Ternyata Ini [Cek Fakta]

Sementara itu, hiu paus yang telah mati tersebut akan dikubur dengan cara dipendam pasir pantai setempat sedalam kurang lebih 1,5 meter, Jumat, 23 April 2021.

Penguburan binatang langka dan dilindungi itu disaksikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto yang tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebelum dipendam dengan dibantu alat berat jenis dozer, petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur lebih dahulu melakukan identifikasi untuk memastikan jenis hiu, ukuran, jenis kelamin, serta mencatat kronologi kejadian terdamparnya hiu totol yang diperkirakan berusia sekitar 2-3 tahun tersebut.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap, Makan Tengah Malam Ternyata Gak Bikin Berat Badan Naik

"Tindakan kami setelah mendapat laporan dari masyarakat dan jejaring kita di Tulungagung, maka prosedur yang kami lakukan ada dua. Pertama segera dilepas dengan cara ditarik ke laut jika kondisi hiu paus masih hidup dan kedua dilakukan pemusnahan jika kami datang sudah dalam kondisi mati," kata analis BPSPL Denpasar Wilker Jatim Kementerian Kelautan dan Perikanan, Suwardi.

Menurut BPSPL Denpasar Wilker Jatim Kementerian Kelautan dan Perikanan, tindakan pemusnahan dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni dibakar, dikubur, atau dengan cara ditenggelamkan di laut.

Hiu paus berukuran panjang 7,4 meter dan lingkar tubuh sekitar dua meter yang terdampar di Pantai Bayeman nantinya dikubur di pasir pantai sedalam 1,5 meter.

Langkah itu segera dilakukan atas rekomendasi tim analis BPSTL dengan tujuan agar tidak muncul parasit ataupun penyakit menular yang bisa membahayakan masyarakat.

Baca Juga: Jarang Disadari, Bentuk Lipstik Ternyata Bisa Ungkap Sikap dan Keprribadian Seseorang

"Intinya ini kan hewan dilindungi sehingga tidak boleh dimanfaatkan masyarakat," katanya.

Hiu paus tersebut terdampar diduga karena ikan pemakan plankton dan ikan kecil ini sedang berburu makanan.

Seperti juga banyak kasus yang terjadi di berbagai wilayah pesisir lain, hiu paus muda itu diduga melihat keberadaan ikan-ikan kecil yang terjebak jaring pukat nelayan sehingga mengejarnya dan mencoba menangkap sehingga ikut terjerat jaring.

Ikan hiu paus biasanya banyak ditemukan di pantai utara Jawa. Salah satu habitat yang diidentifikasi ada dengan populasi cukup banyak berada di perairan Probolinggo.

Ikan hiu paus yang terdampar di Pantai Bayeman Tulungagung diperkirakan dalam jalur jelajahnya mencari makanan, di sepanjang jalur pesisir pantai Jawa, namun diyakini tidak pernah menyeberang hingga ke perairan dalam atau samudera.

Baca Juga: Para Ahli Memperkirakan Kasus COVID-19 akan Mengalami Penurunan dan Lonjakan Terjadi pada Waktu Ini

"Ikan hiu paus ini tipikal satwa laut yang hidupnya soliter. Dia hidup bersama kelompoknya namun cenderung beraktivitas melakukan perburuan secara sendiri-sendiri, tidak berkelompok," kata Suwardi.

Menurut keterangan nelayan, peristiwa ikan hiu paus terdampar di pesisir Tulungagung sudah beberapa kali terjadi sejak 1990-an.

Sebelumnya sekitar tahun 2017 hiu paus dewasa juga ditemukan terdampar dan mati di Pantai Genjor yang berada di perbatasan wilayah Tulungagung dan Trenggalek, dan sekitar 1990-an di pantai Gemah.

Semuanya yang terdampar jenis hiu paus (Rhincodon typus). Ikan hiu pemakan plankton dan ikan kecil rata-rata terdampar karena berburu ikan kecil yang banyak populasinya di sekitar pesisir pantai.

Baca Juga: Sedang Menjalani Program Diet? Ini Kebutuhan Kalori Per Hari yang Diperlukan Tubuh untuk Bantu Turunkan Berat

Kejadian hiu paus yang terdampar dan akhirnya mati tersebut di Pantai Bayeman memiliki karakteristik kasus yang sama.

Ikan besar seukuran perahu sampan nelayan ini disebut nelayan sempat terjerat jaring pukat nelayan dan terseret hingga tepi pantai.

"Ikan hiu ini mungkin memburu ikan-ikan yang tertangkap jaring nelayan. Saat mencoba menerkam ikan-ikan kecil yang ada di dalam jaring (pukat) inilah hiu ini akhirnya ikut terjerat dan terseret hingga pinggir pantai," tutur Sukarji.

Baca Juga: Ini Alasan Kuat Film Layar Lebar Korea Selatan Tak Kalah Berkualitas dengan Blockbuster Barat, Simak Ulasannya

Nelayan sebenarnya sudah berusaha melepaskan ikan hiu dari jaring dengan cara memotong bagian jaring yang menjerat tubuh hiu.

Namun upaya itu sia-sia karena ikan besar ini yang terus meronta hingga akhirnya terbawa jaring hingga bibir pantai.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini