Kasal juga menyebutkan jika KRI Nanggala-402 pernah refit di Korea Selatan pada tahun 2012 silam. Disana, kapal selam ini dilakkan pemeliharaan mengenah hingga pemeriksaan rutin.
Ia juga menyebutkan jika kapal selam tersebut sempat melakukan pelayaran dan latihan penembakan torpedo pada 12 April 2021, beberapa hari sebelum kapal ini melakukan pelatihan kembali.
"Sehingga sudah dinyatakan bahwa kapal ini layak untuk melaksanakan berlayar dan bertempur sehingga kami proyeksikan untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang," ujarnya.
Dalam pernyataannya, ia juga mengungkapkan jika KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian. Bagian yang terbelah diantaranya bagian yang terlepas dari badan utama kapal selam, badan utama kapal, dan bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan.
Beberapa barang yang diyakini berasal dari KRI Nanggala-402 telah ditemukan oleh tim pencari. Barang-barang yang ditemukan itu diantaranya bagian komponen pelurus tabung di peluncur torpedo, alas shalat, spons penahan panas, pembungkus pipa pendingin, serta grease atau mineral untuk melumasi periskop.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah menetapkan status 53 awak KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali sebagai 'On Eternal Patrol' atau bertugas patroli untuk selamanya dan tidak akan kembali.***