Berbagi Pengalaman Ketika Kapal Selam Mengalami Blakout, Danseskoal: Kapal Langsung Tersedot

- 29 April 2021, 12:34 WIB
Foto: Danseskoal bersama jajaran Petinggi TNI AL
Foto: Danseskoal bersama jajaran Petinggi TNI AL /Dicky S/Instagram/@defnaputra

KABAR BESUKI - Peristiwa blackout adalah hal yang paling menakutkan bagi prajurit yang sedang bertugas di dalam kapal selam.

Begitu dikatakan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto saat menceritakan pengalamannya menghadapi blackout di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 dengan penuh emosional.

“Yang saya alami itu blackout jam 12 malam, pada saat blackout itu tidak ada tegangan, semua lampu mati, dan hanya lampu emergensi di dalamnya, posisinya adalah yang ada di depan ini (buritan) langsung turun, langsung wuut begini (jatuh ke belakang badan kapal), tidak sampai 10 detik itu,” ujar Laksamana Iwan kepada wartawan, Selasa, 27 April 2021.

Baca Juga: Sering Dijadikan Pelengkap Makanan, Berikut Manfaat yang Terkandung dalam Mentimun Ungkap Peneliti

“Sehingga semua bisa membayangkan, bagaimana posisi blackout saat itu, padahal kita periscope date,” imbuhnya.

Dilansir Kabar Besuki dari Chanel YouTube Mata Najwa, kemudian, Iwan yang saat itu bertugas sebagai komandan kapal selam, menyuruh awak kapal untuk merangkak ke bagian depan kapal.

Kondisi dalam kapal pun gelap dan menyisakan lampu darurat yang masih menyala. Iwan menuturkan, saat itu komandan kapal memerintahkan awak untuk bergerak menuju haluan kapal atau bagian depan kapal dengan merangkak karena kapal telah miring 45 derajat. 

Baca Juga: Memukul Kecoak Sebenarnya Tidak akan Membuatnya Mati, Sebaiknya Lakukan Hal Ini Saja!

"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan. 

Masalah tersebut akhirnya diatasi setelah kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik. 

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu, 21 April 2021. Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri. 

Pada Minggu 25 April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).

Baca Juga: Penyegelan Hotel RedDoorz Dilakukan oleh Satpol PP DKI Jakarta, Lagi-lagi Masalah Prostitusi Daring

Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.

KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Bali ditemukan di kedalaman 838 meter dengan kondisi kapal terbelah menjadi 3 bagian.

Upaya evakuasi badan kapal terus dilakukan, termasuk penyelidikan terkait penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.

Salah satu dugaan yang sempat menjadi perhatian dalam proses pencarian adalah kapal yang mengalami kondisi blackout. Sebenarnya, bagaimana kondisi kapal selam saat terjadi blackout?

Danseskoal Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menceritakan pengalaman blackout saat menjadi awak KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Sinopsis Things Heard and Seen, Tayang di Netflix 29 April 2021: Kejadian Aneh dan Tak Wajar di Rumah Baru

Blackout adalah sebuah kondisi ketika tegangan listrik di kapal hilang atau mati listrik, sehingga hanya lampu emergency yang menyala di dalamnya.

Dalam kondisi blackout, bagian belakang atau buritan kapal turun sampai kemiringan 45 derajat atau lebih, dan kapal akan merosot ke dasar laut sampai dengan 90 meter dengan waktu tidak sampai 10 detik.

Danseskoal Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto juga menyatakan, saat itu seluruh awak kapal diminta bergerak menuju haluan atau bagian depan kapal.

Masalah tersebut akhirnya diatasi setelah kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik.

Kondisi blackout dalam kapal selam bisa disebabkan beragam faktor, namun saat itu Danseskoal Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menyatakan ada bagian fuse atau sekring di kapal yang putus.

Baca Juga: Inilah 7 Tips Jaga Kesehatan Tubuh Saat Berpuasa

"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana. Tapi karena kecanggihan KKM pada saat itu, langsung bisa ketahuan langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah saat itu," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa, 27 April 2021.

Hingga kini, skenario evakuasi KRI Nanggala 402 masih terus diupayakan. Pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan International Sub Marine Rescue and Liaison Office (ISMERLO) untuk proses pengangkatan badan kapal selam KRI Nanggala 402.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube


Tags

Terkini

x