Dirasa Perlu Perbaikan, Panglima TNI: Peristiwa KRI Nanggala-402 Sebagai Momentum Evaluasi Alutsista

- 6 Mei 2021, 18:17 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto. /Instagram.com/@puspentni

“Pada tahun 2012 KRI nanggala-402 menjalani perawatan overhaul di kalangan DSMI Korea Selatan," kata Yudo dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Kamis, 6 Mei 2021.

Setelah 2012, pemeliharaan menengah dilakukan rutin setiap tahun. "Selanjutnya setiap tahun dilaksanakan proses pemeliharaan tingkat menengah di kotama hingga 2020 melaksanakan pemeliharaan menengah Dikotama dan docking," ucapnya.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Seputar Idul Fitri atau Lebaran, Hari Raya Umat Islam Setelah Berpuasa Sebulan Penuh

Pada awal 2021 juga dilakukan pemeliharaan tingkat menengah, “Melaksanakan pemeliharaan menengah dan docking dan dalam rangka latihan di tahun 2021 dilaksanakan pemeliharaan tingkat menengah,” katanya.

Terkait latihan peluncuran torpedo, KSAL menjelaskan bahwa lathan itu rutin untuk mengasah kemampuan prajurit.

“Dapat dilihat bahwa latihan penembakan torpedo dari kapal selam merupakan latihan rutin yang bertujuan untuk melatih kemampuan prajurit dan demikian dapat dikatakan bahwa KRI nanggala-402 sudah sering dan terbiasa melaksanakan penembakan torpedo,” tandasnya.

Baca Juga: Piala Dunia FIFA Segera Hadir dengan Wajah Baru, Infantino: Ini Akan Merevolusi Sepak Bola Wanita

Kementerian Pertahanan China mengumumkan pihaknya telah mengirim kapal Angkatan Laut ke Selat Lombok untuk membantu mengangkat bangkai KRI Nanggala-402.

Posisi kapal selam yang naas itu ditemukan pada 25 April, setelah menghilang selama beberapa hari saat sedang melakukan latihan penembakan torpedo di perairan laut di sebelah utara Bali.

KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan pecah menjadi tiga bagian dengan bangkai yang kini berada di kedalaman lebih dari 800 meter.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x