Klaster Tarawih Banyuwangi di Kecamatan Bangorejo, 53 Orang Positif dan 6 Orang Meninggal Akibat Covid-19

- 10 Mei 2021, 14:11 WIB
Ilustrasi covid
Ilustrasi covid /Pixabay/PIRO4D

KABAR BESUKI - Kasus lonjakan positif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi kembali terjadi, dan kali ini berasal dari klaster tarawih.

Berlokasi di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu di Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebanyak 53 orang dinyatakan positif Covid-19.

Enam diantaranya sudah dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Sempat Melarang, Wali Kota Surabaya Perbolehkan Shalat Idul Fitri di Masjid Sesuai Zonasi Skala Mikro

Selanjutnya, tim Satgas Covid-19 Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan tracing di sejumlah  warga di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu pada minggu siang.

Penularan masal di tingkat dusun ini diduga terjadi karena masyarakat yang melakukan shalat tarawih berjamaah tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

Diduga penularan ini terjadi di salah satu masjid yang ada di lingkungan setempat.

Baca Juga: Puing-puing Roket China Jatuh di Laut Semenanjung Arab, NASA Tuding China Gagal Memenuhi Standar

Menurut keterangan Juru Bicara Satgas Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, kasus pertama terjadi setelah salah satu warga Dusun Yudomulyo meninggal dunia di rumah sakit setelah terkonfirmasi positif.

Setelah diketahui korban meninggal positif Covid-19, Satgas Covid-19 Kecamatan Bangorejo segera melakukan tracing di wilayah dusun tersebut.

"Satgas melakukan tracing terhadap orang tersebut yang kebetulan adalah seorang takmir dari masjid yang menjalankan tarawih setiap malamnya," kata dr. Widji sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 10 mei 2021.

Baca Juga: Mengenal KRI Klewang 2 ‘Kapal Perang Siluman’ Buatan Banyuwangi dan Menanti Kehadirannya

Ia juga menjelaskan jika selanjutnya Satgas melakukan tracing ke jamaah-jamaah masjid serta ke lingkup keluarga dan lingkungannya.

"Terhitung dari hampir 300 orang yang kita lakukan testing, ditemukan 53 yang positif. 6 diantaranya meninggal dunia," jelasnya.

Ia juga mengatakan apabila masjid di Banyuwangi tidak begitu memperhatikan protokol kesehatan yang baik dan benar.

Baca Juga: Akibat Kerusuhan yang Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Israel Berjanji untuk Memulihkan Ketenangan di Yerusalem

"Secara umum kan kita bisa melihat ya, protokol kesehatan di masjid ini memang kurang dilaksanakan dengan baik. Hanya ada beberapa masjid di Banyuwangi yang baik protokol kesehatannya," tutur dr. Widji.

Menurutnya, permasalahan utamanya terletak pada masih abainya warga mengenai penerapan protokol kesehatan.

Jumlah kapasitas jamaah yang tidak dibatasi, jarak antar jamaah tidak diperhatikan, dan begitu pula para jamaah juga tidak rajin memakai masker.

Untuk menanggulangi kasus penyebaran ini, dr. Widji menyebutkan bahwa orang-orang yang positif akan diisolasi.

Baca Juga: Indonesia Desak Masyarakat Internasional untuk Ambil Tindakan Nyata atas Kebrutalan Israel Terhadap Palestina

"Beberapa diantaranya terpaksa harus diisolasi di rumah sakit karena bergejala, dan sisanya tanpa gejala dilakukan isolasi mandiri di desa dengan pengawasan ketat satgas kecamatan maupun satgas desa," katanya.

Kemudian Satgas Kecamatan juga akan membatasi mobilitas warga setempat terutama aktivitas di masjid tersebut.

Satgas juga akan membatasi akses keluar masuk ke wilayah dusun tersebut untuk beberapa waktu.

Berdasarkan data dari situs Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, hingga 9 Mei 2021 kasus positif sejumlah 6.271 orang, dan 632 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca Juga: Konsumsi Minuman Manis dapat Tingkatkan Risiko Kanker pada Wanita Usia 50 Tahun Ke Bawah, Menurut Ahli

Menurut data tersebut, sebanyak 176 orang masih dirawat dan 5.463 orang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah