Mengejutkan, Penghancuran Menara Gaza Sudah Diketahui Sebelumnya Amerika Serikat

- 20 Mei 2021, 17:13 WIB
Ilutrasi Gedung di Palestina/
Ilutrasi Gedung di Palestina/ /@jewishlivesmatter//Tangkap layar instagram

KABAR BESUKI - Kabar mengejutkan datang dari sekretaris negara AS. Antony Blinken menjelaskan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mendapat informasi tentang penghancuran menara Gaza di mana kantor Al Jazeera dan AP berada.

"Kami telah mencari informasi lebih lanjut dari Israel mengenai pertanyaan ini," ungkap Antony dilansir dari situs Al Jazeera pada 18 Mei 2021.

"Dari sepengetahuan saya, kami telah mendapat info lebih lanjut lewat kanal inteligensi dan ini bukan suatu hal yang saya bisa beri komentar," kata Antony.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Sultan HB X Minta Lagu Indonesia Raya Wajib Berkumandang Tiap Pagi di Yogyakarta

Namun kabarnya, Antony memberikan penolakan terhadap permintaan rincian penjelasan tentang informasi tersebut secara lebih lanjut.

Israel, pada beberapa hari yang lalu, tepatnya 15 Mei 2021, telag membombardir gedung sebelas lantai di Gaza. Dimana dalam gedung tersebut terdapat kantor Al Jazeera dan AP.

Dikatakan bahwa sebelum terjadinya penyerangan tersebut, Israel sudah menyuarakan peringatan kepada seluruh penghuni untuk mengungsi.

Diketahui oleh Israel, di dalam gedung itu Hamas menyimpan aset militer dan karena hal itulah Israel bernita menghancurkan gedung berlantai tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Menkominfo Ajak Masyarakat Jadi Bangsa Tangguh

Sally Buzbee, editor dari AP, menjelaskan bahwa mereka belum melihat adanya bukti dari petinggi Israel yang membenarkan pengeboman tersebut.

Penasihat perdana menteri Israel, Ron Dermer, membeberkan kepada CNN bahwa bukti tersebut sudah diberikan ke Washington.

"Sepengetahuan saya, buktinya sudah diberikan kepada badan inteligensi AS," kata Ron.

Baca Juga: Mardigu Bicara Palestina, Video Joe Biden Katakan 'The Best Invesment' Nampak Disana

Ron berkata bahwa badan inteligensi Hamas yang berada di gedung tersebut dapat menghalangi kemampuan Israel untuk bertahan melawan serangan misil Hamas.

Dr Mostefa Souag, direktur jenderal sementara Al Jazeera Media Network, berpendapat bahwa serangan itu sebagai aksi sengaja untuk mencegah jurnalis melakukan pekerjaan mereka.

"Kami memanggil komunitas internasional untuk mencekam aksi barbar menargetkan jurnalis ini," kata Mostefa.

Baca Juga: Hati-hati! Tidur Terlalu Lama Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Dini

"Kami juga meminta aksi internasional segeranya untuk membuat Israel bertanggung jawab atas aksi sengajanya yang menargetkan jurnalis dan institusi media," imbuh Mostefa.

Kejadian seperti itu, menghancurkan gedung tempat kantor media, bukanlah yang pertama kalinya dilakukan oleh Israel.

Israel juga telah menghancurkan Menara Al-Sharouk, tempat biro saluran televisi Al-Aqsa.

Israel juga membantai gedung organisasi kemanusiaan di beberapa tempat.

Baca Juga: Dijamin Ampuh! 5 Tips Ini Bisa Bikin Gebetan Nyaman dan Cepat Luluh, Coba Sekarang

Kantor Bulan Sabit Merah Qatar (QRSC) di Gaza juga dikatakan tak berdaya karena bombardir Israel pada 17 Mei 2021.

Sejak 2014, konflik di Gaza pada saat ini dikatakan konflik yang paling parah.

Setidaknya sudah lebih dari dua ratus orang telah meninggal dengan ribuan orang terluka.

Banyak orang menggelar protes solidaritas untuk warga Palestina, melihat kejadian yang sedang terjadi.

Baca Juga: Bergandengan Tangan dengan Pasangan Ternyata Bisa Atasi Stres hingga Kurangi Rasa Sakit

Warga di beberapa negara seperti AS, Qatar, Lebanon, Inggris, serta Perancis banyak melakukan protes akan kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap palestina.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x