Dikarenakan sebelum kembali ke Indonesia, tugas KRI Sultan Hasanuddin sudah digantikan oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang proses pergantiannya harus dilaksanakan di perairan Lebanon.
Baca Juga: Oknum Pimpinan KPK Dilaporkan Ke Komnas HAM, Novel Baswedan: Ini Bukan Pertama Kali
“Ini sangat penting disampaikan, sehingga mengapa TNI khususnya TNI AL sangat concern sangat mengevaluasi kesiapan-kesiapan dalam melakuan tugas ini (MTF Unifil Lebanon)," tutur orang nomor satu di jajaran Koarmada II ini.
Sehingga tidak hanya sekedar hadir disana tapi memberikan hasil yang optimal yang bisa dipandang oleh seluruh dunia bahwa kita mampu untuk bisa melaksanakan tugas-tugas diplomasi, tugas-tugas yang memang diembankan oleh tidak hanya aturan didalam TNI/TNI AL tetapi juga undang-undangg di Indonesia yang termaktub langsung dalam pembukaan UUD 1945," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pangkoarmada juga bangga dengan pencapaian TNI Angkatan Laut saat ini.
Baca Juga: Tank Boat Antasena Kendaraan Tempur Buatan Anak Bangsa, Lolos Uji Senjata Siap Menjaga Nusantara
"Ini merupakan kebanggaan yang tidak mungkin dicapai orang lain tanpa adanya kinerja dan performance yang sangat maksimal. Ini kebanggaan bagi TNI Angkatan Laut, bagi TNI dan juga bagi negara," tegas Pangkoarmada II.
Sementara itu selain meriah dengan hadirnya atraksi udara empat pesawat Bonanza dari Skuadron 200 Wing Udara 1 Puspenerbal, ada yang unik dalam acara penyambutan tersebut.
Yakni manakala momen pertemuan dengan keluarga berlangsung. Para prajurit yang telah berbaris rapi di dermaga tidak bisa langsung bersua dengan keluarga.