Ditjen Aplikasi Informatika Bonifasius Wahyu Sebut Indonesia Butuh 9 Juta Talenta untuk Transformasi Digital

- 25 Mei 2021, 17:44 WIB
Foto ilustrasi sejumlah staff mencari solusi dan jalan keluar agar perusahaannya makin maju
Foto ilustrasi sejumlah staff mencari solusi dan jalan keluar agar perusahaannya makin maju /StartupStockPhotos/pixabay

KABAR BESUKI – Di era serba digital seperti saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan percepatan transformasi, untuk mewujudkannya tidak hanya soal infrastruktur dan akses.

Tetapi juga diperlukan sumber daya manusia yang memadai.

Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng mengatakan syarat untuk melakukan percepatan transformasi digital adalah adanya perluasan akses, infrastruktur, percepatan integrasi Pusat Data Nasional serta pembuatan roadmap di berbagai sektor. 

Baca Juga: Lakukan 4 Cara Ampuh Ini untuk Atasi Mata Panda dengan Langkah Sederhana

Menurutnya, SDM juga harus disiapkan, agar proses transformasi tidak terhambat dan mendatangkan manfaat bagi kemajuan bangsa.

"Ini yang paling penting, yang mengendalikannya SDM atau human capital. Kita juga melakukan analisis terhadap kebutuhan, ternyata dibutuhkan 9 juta talenta digital selama 15 tahun," ujar Bonifasius Wahyu Pudjianto, yang dikutip Kabar Besuki dari Antara.

Boni menjelaskan bahwa talenta digital ini mereka yang menguasai berbagai hal baik terkait teknologi, AR dan sebagainya.

Selain itu, yang paling penting kemampuan digital ini ditujukan untuk meningkatkan berbagai nilai tambah tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga bangsa dan negara.

Baca Juga: Lakukan Kebiasaan Ini Usai Bangun Pagi Agar Badan Lebih Sehat dan Berenergi Saat Jalani Aktivitas

Dalam survei IMD World Digital Competitiveness tahun 2019, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara.

Angka ini termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.

Memiliki digital skills merupakan salah satu kunci peningkatan daya saing, tidak hanya bagi angkatan kerja tetapi juga masyarakat umum.

Boni mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 170 juta pengguna aktif berbagai platform media sosial, dengan rata-rata penggunaan 8 jam 52 menit setiap harinya.

Baca Juga: Tangkap Pengunggah Video, Polisi Pastikan Tidak Ada Al Quran yang Dibakar

Seperti yang diketahui, masyarakat Indonesia sendiri termasuk yang paling aktif bermedia sosial.

Angka ini merupakan indikasi bahwa masyarakat Indonesia sudah familiar dengan perangkat digital.

Tidak hanya itu, Boni juga memaparkan tantangannya adalah bagaimana meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

Literasi digital adalah basic skill yang diperlukan agar masyarakat semakin cerdas membuat dan mengolah informasi yang beredar di dunia maya.

"Ada area yang harus dipahami, masih banyak yang harus diberikan literasi terkait dengan keamanan informasi. Ini penting sekali," ujar Boni.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora akan Menikah, Unggah Foto dengan Baju Adat yang Serasi di Instagram

Untuk mendorong transformasi digital secara nasional, diperlukan dorongan dari dua arah yakni pemerintah dan swasta, serta masyarakat itu sendiri.

Pemerintah dibantu sektor swasta, perlu menciptakan ekosistem digital yang lebih maju dari sisi infrastruktur dan kebijakan, di sisi lain masyarakat perlu secara aktif beradaptasi.

Pemerintah pun telah mempersiapkan berbagai program pengembangan untuk masing-masing lapisan masyarakat.

Mulai dari program basic peningkatan literasi digital dengan Siberkreasi, level intermediate dengan Digital Talent Scholarship (beasiswa untuk belajar kemampuan teknis), hingga level advanced berupa Digital Leadership Academy.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Angkat Bicara Tegaskan Musuhi Israel tapi Bukan Kaum Yahudi, Zahar: Kami Juga Siap Berdamai

"Kita masih memiliki target memenuhi 9 juta kebutuhan talenta digital sampai 15 tahun mendatang. Program ini adalah upaya untuk melakukan scale-up bagi talenta digital di Indonesia," kata Boni.

Sementara itu, dilain tempat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam mengungkapkan bahwa pihaknya turut mendorong lahirnya talenta-talenta digital di Tanah Air karena perannya semakin penting bagi kemajuan Indonesia.

“Ke depan peran talenta digital ini akan semakin penting dalam kehidupan kita dan kemajuan dunia,” ujar Nizam.

Selain itu, Nizam juga memuji pihak swasta yang berkerjasama dengan Kemendikbudristek memberikan beasiswa pada talenta muda bidang digital.

Kemendikbudristek membutuhkan peran dari segenap pemangku kepentingan dalam melahirkan talenta digital.

“Saya mengapresiasi inisiatif dari Komunitas Sevima yang peduli dan turut mendorong lahirnya talenta bidang TIK,” tambah dia.

Baca Juga: Pasukan KKB Semakin Terdesak Satu Anggota KKB yang Menjadi Buron Selama 2 Tahun Tewas

Diketahui, komunitas Sevima memberikan beasiswa Semesta dengan total beasiswa sebesar Rp275 juta.

Beasiswa itu ditujukan kepada siswa SMA/SMK sederajat bertalenta unggul, untuk bisa kuliah di kampus favorit di Surabaya dengan bantuan berupa bebas biaya uang semester hingga lulus sarjana (S1).

Selain itu, para pemenang juga akan diajak bekerja di bidang IT dan memperoleh gaji bulanan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah