Baca Juga: Rutin Minum Segelas Susu Setiap Hari Ternyata Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Lebih lanjut, setiap surat sakit memiliki kop surat jadi untuk mengantisipasi surat palsu ia bisa meminta HRD atau personalia untuk mengecek kebenarannya dengan menelpon rumah sakit atau klinik yang bersangkutan.
"Surat sakit itu pasti ada kop suratnya. Saya tinggal meminta HRD saya untuk menelepon. Benar gak?," ujarnya.
Bahkan jika memang terbukti karyawan itu berbohong dan membuat surat sakit palsu, sebaiknya hal itu tidak usah dibuat drama.
Baca Juga: Aibnya Dibongkar Larissa Chou, Begini Tanggapan Mengejutkan Alvin Faiz
Lebih baik ia mengatakan jika karyawan tersebut sebaiknya diberikan SP (Surat Peringatan) ketika menerima gaji.
"Kalau bohong ya gak usah dibuat drama. Ketika ambil slip gaji, kasih SP 1, kasih SP 2, kasih SP3. Pemotongan gaji, skors, atau pemecatan. Kan simple," kata dr Tirta.
Ia juga melanjutkan jika ada baiknya setiap perusahaan lebih banyak memperbaiki SOP daripada harus membuat drama mengenai karyawan yang izin sakit.
"Ingat, perbaiki SOP kalau ada orang sakit, simple kan?" tutupnya.***