KABAR BESUKI - Mantan Sekretaris Jenderal atau Sekjen Front Pembela Islam (FPI), Munarman disebut-sebut mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari polisi di penjara.
Bahkan, sosok yang dikenal bengis itu disiksa hingga lumpuh permanen. Jadi, apakah berita itu nyata atau hanya hoax?
Diketahui, Munarman sebelumnya ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat gerakan teroris. Penangkapan dilakukan di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan, pada 27 April 2021.
Setelah ditangkap, suara Munarman seolah mereda. Bahkan, namanya mulai jarang muncul di sejumlah pemberitaan.
Karena itu, berita buruk mulai beredar tentang dia. Salah satunya menjadi sasaran perlakuan kejam oleh polisi di penjara.
Kabar tersebut pertama kali disebarluaskan oleh akun bernama Jisoo yang kemudian dibagikan oleh pengguna internet dengan akun @m1n4_95.
Baca Juga: Menteri Agama Pasrah Indonesia Belum Dapat Kuota Haji 2021, Ini Bukan Kesalahan Pemerintah
Ia menulis, saat ini keadaan Munarman sangat miskin. Tubuhnya lumpuh permanen karena disiksa polisi di ruang tahanan.
“Breaking News! Bang Munarman terlupakan oleh kita, banyak kabar beredar jika beliau sekarang tidak bisa berjalan dan bisa jadi lumpuh permanen, juga susah untuk bicara dengan jelas akibat terus-terusan mengalami penyiksaan sejak ditangkap pada 27 April 2021. Bahkan, Munarman cuma diberi makan seminggu dua kali oleh polisi, sehingga beliau sudah sangat teraniaya. Dan isu beredar, jika itu desainernya Jokowi sendiri. Rezim laknatullah!,” tulis akun Jisoo tersebut.
Tak hanya itu, menurut keterangan Jisoo, Munarman hanya diberi makan dua kali seminggu selama di penjara. Ia menduga Presiden Jokowi adalah dalang di balik semua kekejaman tersebut.
Baca Juga: Viral Pengusaha Sebut Karyawan Sakit Akan Sabotase Bisnis, dr Tirta: Cek Surat Sakit, Gak Usah Drama
Setelah kabar tersebut viral dan ramai diperbincangkan di media sosial, polisi akhirnya angkat bicara.
Kepala Kantor Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono membenarkan kabar kelumpuhan Munarman di Lapas itu sebenarnya tidak benar, yakni hoax.
Sebab, saat ini kondisinya sehat dan baik-baik saja.
“Munarman dalam kondisi sehat,” kata Rusdi.***