Indonesia Dinyatakan Sebagai Negara dengan Level Penghasilan Kelas Menengah ke Bawah Akibat Pandemi Covid-19

- 9 Juli 2021, 10:30 WIB
Indonesia Dinyatakan Sebagai Negara dengan Level Penghasilan Kelas Menengah ke Bawah Akibat Pandemi Covid-19
Indonesia Dinyatakan Sebagai Negara dengan Level Penghasilan Kelas Menengah ke Bawah Akibat Pandemi Covid-19 /Laporan Bank Dunia/data.worldbank.org

KABAR BESUKI - Setelah tahun lalu berada di posisi teratas negara-negara berpenghasilan menengah ke atas, Bank Dunia kini menyatakan Indonesia di antara negara-negara penghasilan menengah ke bawah.

Kondisi ini tak lain adalah pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian sulit berkembang.

Mengutip laporan Bank Dunia, penilaian terbaru mencatat bahwa GNI per kapita Indonesia pada tahun 2020 turun menjadi $3.870.

Baca Juga: Indonesia Menjadi Negara yang Paling Dermawan di Posisi Pertama Se-Dunia! Patut Bangga dengan NKRI

Tahun lalu, Indonesia berada di urutan teratas negara berpenghasilan menengah ke atas dengan (GNI) atau pendapatan nasional bruto $ 4.050 per kapita.

“Indonesia, Mauritius, Rumania, dan Samoa sangat dekat dengan ambang batas klasifikasi pada tahun 2019 dan semuanya mengalami penurunan Atlas GNI per kapita akibat Covid-19, yang mengakibatkan klasifikasi lebih rendah pada tahun 2020,” menurut laporan tertulis Bank Dunia, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman data.worldbank.org.

Direktur Center for Economic and Legal Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan turunnya kelas masyarakat Indonesia ke negara berpenghasilan menengah ke bawah tidak mengherankan karena kondisi ekonomi di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangkalan di Tiga Bulan Pertama 2021 Masih Terbilang Rendah

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penurunan kelas ini tentu akan berdampak pada bunga utang, terutama utang luar negeri non-SBN, yaitu utang bilateral dan multilateral.

Namun, Josua kemudian mengingatkan, penurunan peringkat pendapatan per kapita tersebut justru dialami banyak negara yang terdampak pandemi Covid-19.

Padahal, yang paling penting untuk diperhatikan adalah sovereign credit rating Indonesia. Jangan sampai lembaga pemeringkat menurunkannya.

Baca Juga: Polemik Izin Industri Miras di Indonesia, Nilai Pendapatan Ekspor Miras bisa Mencapai Rp5 Triliun Per Tahun!

Untuk mempertahankan hal tersebut, Indonesia harus pulih dari Covid-19.

Indonesia sekarang fokus pada bagaimana pulih dari pandemi ini dan pertumbuhan ekonomi dapat mengambil alih.

Dengan ‘sambil menyelam minum air’, dapat meningkatkan pendapatan per kapita sekaligus kepercayaan investor di masa depan.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: data.worldbank.org


Tags

Terkini