Network
KABAR BESUKI - Natalius Pigai, selaku Aktivis kemanusiaan menilai sebuah komentar yang dilontarkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan terkait lockdown yang menyebabkan rakyat nanti akan mati.
Dirinya juga mencermati ‘bahasa kasar preman pasar’ yang digunakan sosok Koordinator Darurat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menjelaskan tekanan dari beberapa orang untuk lockdown.
Menurut Luhut, jika ada lockdown, kerugiannya jelas akan lebih besar, karena banyak orang akan mati jika lockdown diputuskan.
Oleh karena itu, tindakan pembatasan skala PPKM dinilai tepat dan lebih aman.
Baca Juga: Luhut Disindir Politisi Demokrat Gara-gara Jarang Pakai Masker: Covid Pasti Takut Sama Opung
Menurut Natalius Pigai, komentar Luhut tentang lockdown nanti orang akan mati dibaca sebagai sinyal ketidakmampuan rezim mengendalikan penanganan Covid-19.
“Pak Luhut pakai bahasa Preman Pasar. Sy suka pernyataan ini karena Luhut secara tersirat sudah kibarkan bendera putih karena rezim ini tidak mampu memimpin. Sy sarankan Jokowi & Rezim mundur kalau tdk sanggup. Bukan kalian sendiri, Ngr lain juga mundur ko,” tulis Natalius Pigai, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @NataliusPigai2.
Maka dari itu Natalius Pigai menilai jika sudah tidak mampu lagi menghadapi Covid-19 yang jumlahnya semakin menakutkan dan bertambah.
