Epidemiolog UI Curiga dan Heran Soal Vaksin Covid-19 yang Awalnya Gratis Kini Malah Jadi Berbayar

- 12 Juli 2021, 12:29 WIB
Epidemiolog UI Curiga dan Heran Soal Vaksin Covid-19 yang Awalnya Gratis Kini Malah Jadi Berbayar/Unsplash/Spencer  Davis
Epidemiolog UI Curiga dan Heran Soal Vaksin Covid-19 yang Awalnya Gratis Kini Malah Jadi Berbayar/Unsplash/Spencer Davis /

KABAR BESUKI – Pandu Riono, seorang epidemiolog Universitas Indonesia (UI) merasa curiga dan heran soal vaksin Covid-19 yang pada awalnya gratis namun kini jadi berbayar.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono berbicara tentang vaksin yang sekarang dijual kepada individu.

Dia bertanya-tanya mengapa kondisi seperti itu bisa terjadi. Padahal, warga negara seharusnya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses vaksin gratis.

Menurut Pandu, sifat vaksin yang sebenarnya adalah mudah didapat dan tidak perlu membayar.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan Tahap ke-20 Vaksin Moderna dari COVAX Sebanyak Lebih dari 3 Juta Dosis

Ia justru menduga penjualan vaksin Sinopharm itu karena faktor tertentu.

“Vaksin Gotong Royong kan ternyata lamban, jangan-jangan vaksin Gotong Royong nya gagal, sehingga banyak vaksin dilempar ke individual,” tutur Pandu Riono, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews.

Seharusnya, katanya, lebih masuk akal jika semua orang Indonesia menjadi anggota BPJS.

Dengan demikian, pembayaran vaksin akan dilakukan melalui BPJS, dimana masyarakat juga diajak membayar iuran kepesertaan.

Halaman:

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x