Kicauan tersebut juga merupakan reaksi dari viralnya video oknum anggota Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan yang memukul seorang pemilik warung kopi saat penertiban PPKM Darurat, meski orang tersebut sedang dalam kondisi hamil.
"Kalau memang #PPKMSengsarakanRakyat sebaiknya dipertimbangkan kembali..," kicau akun @bento15068118.
"Saat terjadi penindasan pada RAKYAT dan kadaulatan rasanya ingin kutajong dan kutalapung para v****e b*****t BANGSA #PPKMSengsarakanRakyat," kicau akun @panglima_z.
"#PPKMSengsarakanRakyat adlh fakta lapangan bkn fakta didepan meja yg bisa diperlihatkan ke muka org. Turun lihat langsung akibat dari PPKM ini apa? Sekali lg saya org lapangan tau betul kesusahan org² dibawah. Bpk harus turun kelapangan utk mengerti penderitaan rakyat dibawah!!," kicau akun @YuniTabriz.
Sebagian netizen lainnya berpendapat, pemerintah seharusnya fokus untuk membubarkan kerumunan yang terjadi di tengah masyarakat tanpa harus mematikan usaha masyarakat kecil.
Menurutnya, penerapan penyekatan di sejumlah ruas jalan selama PPKM Darurat bukan sebuah solusi untuk mencegah kerumunan.
Beberapa kasus menunjukkan, penyekatan jalan di sejumlah ruas justru memicu kerumunan baru yang justru tidak disadari oleh aparat polisi lalu lintas.
"#PPKMSengsarakanRakyat @jokowi yg harus dibubarkan itu kerumunan disetiap keramaian harus ada petugas insyaallah covid akan melandai daripada penyekatan jalan malah tambah kerumunan sehingga covid malah naik," kicau akun @sofyandyn.***