Network
KABAR BESUKI – Sosok kontroversial Cak Nun kembali mengungkap bahwa dirinya mengaku tak butuh masker untuk melindungi diri dari serangan Covid-19.
Bahkan dirinya juga mengatakan bahwa sebenarnya tidak masalah dengan virus corona dan menyebut bahwa virus tersebut adalah penyakit sawan.
Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun kembali membuat pernyataan mengejutkan terkait fenomena pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kali ini, dia mengaku tidak membutuhkan masker untuk melindungi dirinya dari paparan virus mematikan tersebut.
Baca Juga: Cak Nun Menduga Ada yang Sengaja Cari Untung Saat Pandemi Covid-19: Kelompok Kapitalisme Global
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Jamaah Ngaji, Cak Nun pertama kali berbicara tentang protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Menurutnya, sebagai warga negara yang taat hukum, maka dia juga mengeksekusi.
Jika tidak ada prokes, sebenarnya Cak Nun tidak terlalu mempermasalahkan benda tersebut.
Bahkan, dia mengaku tidak membutuhkan masker apabila saat ingin keluar rumah.
“Sebenarnya sih, aku berani-berani saja mau ke mana-mana tak masalah. Enggak pakai masker juga aku enggak masalah,” tutur Cak Nun.
Saat bersafari dakwah bersama Kiai Kanjeng, ia sering bertemu dengan hantu yang terlihat sangat menakutkan.
Bahkan, itu telah terjadi berulang kali. Jadi kalau hanya ‘sekedar’ virus corona, dia mengaku tidak takut.
“Kalau cuma sama corona sebenarnya enggak masalah, soalnya itu kan cuma sekadar penyakit sawan,” kata Cak Nun.
Namun, Cak Nun mengaku bukan berarti dia baik-baik saja dan merasa sok hebat akan hal itu.
Baca Juga: Cak Nun Blak-Blakan Menyebut Megawati Tak Punya Ilmu: Makanya Kalau Milih Presiden Hati-Hati
Budayawan dan ulama berdarah Jawa Timur itu menegaskan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak.
Jadi kalau dia mengaku tidak butuh masker, bukan berarti orang lain harus melakukan hal yang serupa dengannya.
“Bukan berarti saya lebih hebat, tapi kan setiap orang dalam ketidaktahuan dalam kegelapan harus berjalan pelan-pelan dan merasakan mana yang salah atau benar. Makanya, kita jangan melanggar apapun baik secara kewarganegaraan maupun sosial,” kata Cak Nun.***
