Network
KABAR BESUKI – Sosok netizen ini melalui akun Twitter nya membandingkan dana ngecat pesawat kepresidenan dengan biaya jalur sepeda Anies Baswedan.
Kontroversi perubahan warna cat pada pesawat Kepresidenan Republik Indonesia (RI) tersebut memicu kontroversi di berbagai kalangan, termasuk netizen yang membandingkan harga cat sebesar Rp.
Dilansir Kabar Besuki dari Twitter @Indonesia1aRaya yang membagikan unggahannya dengan narasi perbandingan biaya kedua proyek tersebut.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Yakin Pesawat Presiden yang Diwarnai Merah Tak akan 'Nyungsep' dan Tenggelam!
“Padahal biaya cat 1,4M bukan utk 1 unit pesawat tp utk 4unit. 73M nge-cat jalan itu pun berakhir di bongkar ... Blom lagi nge-cat flyover ... Nge-cat genteng di deket tapal kuda ... Hadeeeeehhhhhh ....,” tulis akun Twitter @Indonesia1aRaya.
Seperti diketahui, baru-baru ini mengutip pernyataan Gubernur DKI Anies, hal ini telah memudahkan pengguna sepeda serba ada di ibu kota.
Pengguna VTC memiliki jalur khusus di beberapa wilayah Jakarta dengan anggaran hingga Rp 73 miliar.
Baca Juga: Alvin Lie dan Fadli Zon Sebut Perubahan Warna Cat Pesawat Kepresidenan Sebagai Pemborosan Anggaran
Baru-baru ini, Anies Baswedan membangun jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman - Thamrin senilai Rp 28 miliar.
Sementara itu, pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 menjadi perbincangan. Biayanya antara Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
Biaya pengecatan pesawat kepresidenan itu awalnya diungkapkan pengamat penerbangan Alvin Lie.
Dari unggahannya di Twitter, Alvin Lie menulis bahwa biaya untuk mengecat ulang sebuah pesawat yang setara dengan B737-800 berkisar antara US$ 100.000 hingga US$ 150.000, atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga 2,1 miliar.
“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan. Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu. Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M,” tulis Alvin Lie di Twitter @alvinlie21.
Keputusan pemerintah untuk mengecat ulang pesawat kepresidenan itu menuai reaksi dari berbagai pihak.***
