“Saya kira tak perlu diperpanjang, dihentikan saja, ini sudah menipu seluruh bangsa. Sebab tak ada logikanya. Kalau sumbang 2 triliun berarti hartanya bisa 10 triliun, kalau tidak, tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” tutur Jusuf Kalla, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews.
Bagi Jusuf Kalla, itu hanya akal sehat dan logika. Jika ini maju, tidak akan ada cara bagi orang untuk menipu.
“Dulu begitu juga ada yang bilang ada emas yang bisa bayar seluruh utang kita. Saya panggil, saya katakan, ‘Hei kamu tahu enggak berapa ton emas kalau sampai seratus Triliun. Jadi mana mugkin ada emas sekitar 6.000 ton emas di situ, hentikanlah,” tutur Jusuf Kalla.
Benar saja, ternyata praktik berburu harta karun masih berlangsung. Dan akhirnya diketahui bahwa informasi itu hanya sebuah ‘prank’.
Jusuf Kalla juga mengaku kerap menyimpan dana besar sekitar miliaran dolar di bank Swiss, warisan zaman Bung Karno.
Namun lagi-lagi Jusuf Kalla tidak percaya dan memilih mengabaikan informasi tersebut.
Dia sudah menebaknya, karena saat itu dia sudah bisa menghitung jumlah ekspor Indonesia, jadi tidak mungkin ada dana sebanyak itu.***