KABAR BESUKI – Sudjiwo Tejo meminta kepada TNI untuk copot darn turunkan baliho Puan Maharani dengan tujuan sebaiknya dimanfaatkan untuk rakyat khususnya pedagang kaki lima UMKM.
Sosok yang juga sebagai budayawan tersebut menyarankan agar papan reklame itu diserahkan kepada tukang soto dan tukang cat.
Sudjiwo Tejo merasa baliho Puan bisa dimanfaatkan oleh rakyat kecil untuk membuka PKL dan menciptakan lapangan kerja baru.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Turunkan Baliho Puan Maharani di Jateng, Benarkah? Ini Faktanya
Dalam cuitannya di media sosial, Sudjiwo Tejo juga berharap TNI bisa turun tangan untuk merobohkan baliho Puan Maharani yang saat ini bertebaran di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Sudjiwo Tejo, pemasangan reklame Puan Maharani tidak etis karena pemerintahan Presiden Jokowi masih panjang periodenya.
“Pagi. Kudukung penuh bila TENTARA kembali turun tangan turunkan baliho2 yg: 1) Tak sesuai rasa senasib pandemi. 2) Tak etis pada Presiden @jokowi yg sisa masa jabatannya masih lama. 3) Bahan balihonya bisa cepat2 dimanfaatkan rakyat utk tenda kaki lima UMKM: Soto Lamongan dll,” tulis Sudjiwo Tejo, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @sudjiwotedjo.
Sudjiwo Tejo juga menyebut nama Panglima Kostrad, Letjen Dudung Abdurachman, yang pernah mengalami pahitnya hidup sulit sebagai warga kecil dengan berjualan klepon dan mengantarkan koran.
Sudjiwo Tejo merasa Dudung Abdurachman perlu memahami bagaimana rasanya hidup dalam kondisi sulit di tengah pandemi dan dikelilingi papan pengumuman.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, baliho berukuran besar dengan foto Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Sosok Pengamat Sebut Baliho Puan Maharani Menghabiskan Banyak Uang Padahal Rakyat Sedang Kelaparan
Meski tertulis Ketua DPR RI di bagian bawah, terdapat logo PDIP di bagian atas baliho yang didominasi warna merah.
Papan baliho telah dipasang di berbagai lokasi di Solo dan sekitarnya. Diantaranya Jalan Yos Sudarso, Jalan Baki-Solo, Jalan Bhayangkara, Jalan Veteran, Jalan Ronggowarsito, RM Said dan lain-lain.***