KABAR BESUKI – Belakangan muncul pernyataan mantan Presiden kedua Indonesia, Soeharto, yang menyebutkan Indonesia akan alami kehancuran di tahun 2020.
Adapun soal penyataan Soeharto tersebut disebut jadi kenyataan di belakangan momen ini.
Video tersebut kabarnya disampaikan pada tahun 1995, tepatnya saat acara dialog Presiden Soeharto dengan rombongan utama Karnaval Pemuda Nasional.
Video yang berjudul ‘SUBHANALLAH.! Kini Baru Viral Yg Diucapkan Bpk Soeharto 25th Lalu Kini Terbukti Jadi Kenyataan’ itu diunggah oleh YouTube Redaksi Islam.
Video itu berdurasi lebih dari sepuluh menit itu, Soeharto berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk selalu mencintai tanah air dan bangsanya.
Soeharto juga mengingatkan generasi muda untuk bersiap menghadapi ancaman globalisasi perdagangan bebas di tahun 2020.
“Kalo sudah mencintai tanah airnya tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada negara dan bangsa yang sedang membangun ini. Lebih-lebih dalam menghadapi globalisasi yang sekarang kita akan melakukan liberalisasi perdagangan bebas untuk negara-negara berkembang di tahun 2020, 25 tahun lagi,” bunyi pernyataan Soeharto
Baca Juga: Jokowi Disebut Mirip dengan Soeharto: Tangannya Enggak Pernah Kotor, Kaki Tangannya Ada di Mana-Mana
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Redaksi Islam, Soeharto meminta anak-anak generasi ini untuk bersiap menghadapi tantangan ini.
Sosok yang pernah jadi Presiden kedua Indonesia itu percaya bahwa negara Indonesia akan menghadapi tantangan globalisasi atau persaingan perdagangan pada tahun 2020.
Ia kembali menegaskan supaya lebih baik pemuda Indonesia cinta produk lokal jika tidak ingin dilanda kehancuran.
“Kalo pemuda kita kesemsem produk murah dan baik, tapi hasil dari luar negeri, hancur daripada bangsanya,” bunyi pernyataan Soeharto.
Karena itu, Suharto mencontohkan, generasi muda lebih menyukai produk luar negeri. Ini untuk kesejahteraan pengusaha dan pekerja di negara ini.
Mengapa? hal itu bisa terjadi jika tak ada yang membeli, lali pabrik tutup, hingga menyebabkan banyak orang tak bisa bekerja.***