Ridwan Saidi Tanggapi Kontroversi Vonis HRS oleh PN Jaktim: Rezim Letih, Tidak Ada Ide Lagi Mengatasi Oposisi

- 15 Oktober 2021, 10:53 WIB
Ridwan Saidi Tanggapi Kontroversi Vonis HRS oleh PN Jaktim: Rezim Letih, Tidak Ada Ide Lagi Mengatasi Oposisi
Ridwan Saidi Tanggapi Kontroversi Vonis HRS oleh PN Jaktim: Rezim Letih, Tidak Ada Ide Lagi Mengatasi Oposisi /Refly Harun Productions/Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Budayawan Betawi Ridwan Saidi turut menanggapi kontroversi vonis yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh PN Jaktim.

Ridwan Saidi mengatakan bahwa dalam sejarah politik Indonesia, sejumlah tokoh agama pernah mengalami kriminalisasi tanpa dasar yang jelas.

"Sebenernya di dalam sejarah politik Indonesia, hal begini bukan baru ya. Kalau dikata keberuntungan, masa lalu politikus Indonesia lebih parah karena penangkapan-penangkapan itu nggak ada interogasi, dibui saja, disimpen saja, dan disiksa," kata Ridwan Saidi sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Bandingkan dengan HRS, Fadli Zon Kritik Pedas Sanksi Ringan Kerumunan Holywings: Hukum Sesuai Selera Penguasa

Ridwan Saidi menjelaskan di masa Orde Lama, banyak tokoh Partai Masyumi yang menjadi korban kriminalisasi aparat karena persoalan politik.

Beberapa tokoh Partai Masyumi dijebloskan ke dalam penjara tanpa adanya kejelasan durasi masa tahanan, bahkan tanpa dasar hukum yang kuat.

"Mereka dijebloskan ke dalam penjara tanpa kurun waktu yang pasti, tanpa kurun waktu yang jelas," ujarnya.

Baca Juga: HRS Center Klaim Putusan Hakim Soal Vonis Habib Rizieq Shihab Terkait Kasus RS Ummi Plagiat Skripsi Mahasiswa

Ridwan Saidi menilai, kriminalisasi tokoh agama (khususnya tokoh agama Islam) yang dilakukan oleh sebuah rezim menandakan sebuah keletihan dari rezim itu sendiri.

Dia menilai ketika sejumlah tokoh Partai Masyumi dipenjara pada masa Orde Lama, sesungguhnya tak ada gerakan politik apapun dari tokoh-tokoh tersebut.

"Kalau itu dilakukan oleh sebuah rezim, biasanya itu adalah tanda-tanda keletihan dari rezim yang bersangkutan, karena ketika itu sebenarnya tidak ada gerakan apapun dari Partai Masyumi," katanya.

Baca Juga: Direktur HRS Center Sebut Hakim PN Jaktim Lakukan Plagiarisme dalam Kasus Tes Swab RS Ummi, Ini Penjelasannya

Ridwan Saidi juga menilai hal serupa terjadi pada masa rezim Jokowi yang dinilai kerap melakukan kriminalisasi terhadap ulama, khususnya HRS.

Dia menyebut, vonis empat tahun penjara terhadap HRS selama empat tahun telah menyebarkan sekaligus meningkatkan rasa ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat terhadap rezim Jokowi.

"Itu tanda-tanda rezim letih yang dia tidak ada ide lagi bagaimana mengatasi oposisi. Vonis ini menyebarkan rasa ketidakpuasan dan kekecewaan yang sangat tinggi kepada rezim," ujar dia.

Baca Juga: Massa Pendukung HRS Ditembaki Polisi Menggunakan Gas Air Mata, Berlarian ke Arah Cempaka Putih

Ridwan Saidi menilai rezim Jokowi seolah-olah menganggap HRS sebagai sosok yang begitu menakutkan.

Pasalnya, HRS kerap melontarkan kritik yang begitu tajam kepada pemerintah dalam berbagai kesempatan, karena banyak kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.

"Jadi HRS itu sepertinya yang sangat menakutkan rezim ini, seolah-olah seperti itu," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah