Ustadz Alfian Tanjung Pertanyakan Libur Maulid Nabi yang Digeser oleh Kemenag: Emangnya Ada Apa?

- 19 Oktober 2021, 08:22 WIB
Ustadz Alfian Tanjung Pertanyakan Libur Maulid Nabi yang Digeser oleh Kemenag: Emangnya Ada Apa?
Ustadz Alfian Tanjung Pertanyakan Libur Maulid Nabi yang Digeser oleh Kemenag: Emangnya Ada Apa? /Tangkap Layar Instagram.com/@ustadzalfiantanjung

KABAR BESUKI - Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggeser hari libur Maulid Nabi 1443 H yang semula dijadwalkan pada Selasa, 19 Oktober 2021 menjadi Rabu, 20 Oktober 2021.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Menang, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Keputusan tersebut menuai kontroversi di kalangan umat Islam, mengingat pemerintah juga melakukan hal yang sama pada hari libur 1 Muharram 1443 H tepat Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Kemenag Geser Hari Libur Maulid Nabi 1443 H, Fadli Zon: Aneh-aneh Aja, Apa Cuma Itu Bisanya?

Ustadz Alfian Tanjung mempertanyakan libur Maulid Nabi yang digeser oleh Kemenag, meski hanya berselang sehari dari tanggal aslinya.

Ustadz Alfian Tanjung mengatakan, ada persoalan serius di balik keputusan Kemenag yang menggeser hari libur Maulid Nabi pada tahun ini.

"Kita tidak bisa memungkiri ada sebuah peristiwa yang relatif berulang. Yang terdahulu, kita juga tahu saat masuk tahun baru Islam, digeser dengan alasan yang sama (Covid-19). Sesungguhnya ini ada persoalan serius dari segi penggeseran yang berarti menganggap di hari itu, nilainya boleh dipindah-pindah," kata Ustadz Alfian Tanjung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Salwa Media Channel pada Senin, 18 Oktober 2021.

Ustadz Alfian Tanjung juga mempertanyakan alasan kerumunan di balik penggeseran hari libur Maulid Nabi, padahal di sisi lain hal serupa tak berlaku pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kita lihat ternyata alasannya adalah kerumunan yang berurusan dengan masa pandemi ini, padahal di tanggal 10 Agustus yang berhubungan dengan tahun baru Islam (1 Muharram) juga berhadapan dengan 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Artinya di sana juga banyak kerumunan, lomba-lomba, panjat pinang, segala macem dan kita tidak mendengar argumentasi apapun tentang itu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Salwa Media Channel


Tags

Terkait

Terkini

x