Baca Juga: Kemenag Geser Hari Libur Maulid Nabi, Fadli Zon: Kurang Kerjaan, Apa Cuma Itu Bisanya?
Menurut Ustadz Alfian Tanjung, penggeseran libur Maulid Nabi dan hari besar Islam lainnya menunjukkan sebuah isyarat kuat yang buruk.
Ustadz Alfian Tanjung meminta agar umat Islam harus lebih peka dalam menyikapi isu tersebut.
Ustadz Alfian Tanjung mengatakan, penggeseran libur Maulid Nabi maupun hari besar lainnya menunjukkan ketidakadilan pemerintah terhadap umat Islam, sehingga umat Islam wajib mempertanyakan bahkan menolak keputusan tersebut secara mandiri.
"Ini sebagai sebuah isyarat kuat. Pelarangan, pemindahan, pembatasan sudah harus menjadi kode keras buat umat Islam. Kita ini mendapatkan perlakuan yang relatif tidak adil, dan ketidakadilan tersebut baiknya kita sikapi dengan sikap yang juga membuat kita harus punya kesungguhan untuk bertanya dan juga untuk menolak dalam tahap tertentu," ucapnya.
Ustadz Alfian Tanjung juga mempertanyakan keputusan Kemenag yang tak pernah menggeser hari libur perayaan keagamaan selain Islam.
Dia juga mempertanyakan motif di balik perlakuan pemerintah khususnya melalui Kemenag yang terkesan melakukan tindakan diskriminatif terhadap umat Islam.
"Kenapa juga kepada peringatan yang dilakukan oleh kaum ***** (agama selain Islam) tidak juga digeser? Selalu yang mendapatkan treatment, mendapatkan tindakan gosar geser gosar geser itu hanya untuk umat Islam? Emangnya ada apa?," tuturnya.***