“Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan, agar umat tidak menyalahkan saya di masa yang akan datang, agar saya tidak abu-abu, saya punya prinsip, meski saya harus membayar harga mahal dengan dibully dan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lain,” ujar Ustadz Abdul Somad.
Tidak hanya itu saja, Ustadz Abdul Somad bahkan mengaku sempat dilarang mengisi ceramah di beberapa tempat, salah satunya di perusahaan BUMN.
Ustadz Abdul Somad juga mengaku pekerjaannya sering dibatalkan secara tiba-tiba usai dirinya menyatakan dukungan kepada Prabowo.
“Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3000 nasi kotak, tiba-tiba membatalkan 3 jam sebelum tabligh akbar, ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya, dibatalkan seminggu sebelum hari H, ada juga yang siap-siap umroh 600 orang, dibatalkan, saya bukan penjahat,” ungkapnya.
Meski begitu, Ustadz Abdul Somad mengaku bahwa dirinya tak pernah kecewa terhadap keputusan yang ia ambil. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah siap menanggung segala konsekuensi dari keputusan yang diambilnya.***