Network
KABAR BESUKI – Pernah viral sebelumnya, sosok Ketua DPP PSI (Partai Solidaritas Indonesia) menikah dengan seekor anjing hingga menjadi bahan bully oleh netizen.
Dunia media sosial Twitter dihebohkan dengan diangkatnya nama Sumardy sebagai salah satu ketua DPP PSI.
Menariknya, ternyata nama Sumardy sempat membuat heboh beberapa waktu lalu, yang kemudian diungkit lagi oleh warga Twitter.
Salah satu hal yang diciptakan Sumardy adalah menikah dengan Golden Retriever pada tahun 2011.
Bahkan, pernikahan berjalan seperti pernikahan sungguhan, di mana kedua mempelai mengenakan gaun dan jas pengantin.
Netizen membagikan tangkapan layar dari berita yang menunjukkan Sumardy menikahi seekor anjing pada tahun 2011.
Banyak netizen yang terkejut dan bertanya-tanya bagaimana ISP dapat menyebutkan kepribadian yang ‘unik’ untuk memimpin DPP.
Berawal dari sebuah akun Twitter yang mengunggah tangkapan layar utas milik akun Twitter PSI dengan foto Sumardy sebagai Ketua DPP PSI.
Baca Juga: Densus 88 Makin Gencar Tangkap Sejumlah Tokoh MUI, Hilmi Firdausi: Buktikan Saja Secara Hukum
“Aduh Kok dihapus Bro postingan kepengurusan PARTAI @psi_id ,trs bagaimana Bro kita mengenal pengurus" milenial yg cerdas,pribadi" humble,cemerlang ,petunjuknya bro biar milenial lain bs gabung bro!?,” tulis akun @herlinarina842.
Unggahan akun tersebut langsung menuai beragam komentar netizen dan menjadi bahan bullyan sambil menyinggung masa lalu Sumardy.
"Partai seputaran pondok indah," tulis komentar dari netizen @Sekolahol1.
"La ini ketua nya pernah nikah ma anjing. Kasian anjing nya mana ga didampingi orang tua nya...," tulis komentar dari netizen @kakak_pembina.
"Dia ingin menjadi Anjing . . . . Bubarin aja partai sampah ini," tulis komentar dari netizen @Zainal56886534.
"Sumardy cuma jalani budaya PSI sebenernya: cari sensasi aja. Cuma jarang pake otak," tulis komentar dari netizen @TweetnyaDanny.
Sebelumnya diberitakan, Sumardy menikah dengan Golden Retriever pada 2011 di Jakarta.
Bahkan, pernikahan berlangsung seperti pernikahan pada umumnya, di mana pengantin pria mengenakan setelan jas yang rapi dan ‘pengantin wanita’ mengenakan gaun.***
