Karena pengawalnya berpakaian sipil, dia seperti berkoordinasi dengan polisi di sana.
“Setelah dia tahu saya anggota DPR, dia bilang ‘awas lu, mati lu nama lu gue rusak’. Sampai terakhir mau masuk mobil pun dia nyuruh protokolnya untuk menghajar saya, ‘Hajar itu’,” tutur Arteria Dahlan sambil menirukan wanita tersebut.
Arteria Dahlan merasa diperlakukan tidak adil ketika ingin masuk subsektor dua. Pintu ditutup oleh polisi dan dia tidak diizinkan masuk.***