Network
KABAR BESUKI - Akademisi Rocky Gerung menyebut putusan MK terhadap omnibus law berbahaya untuk iklim investasi dan menyinggung skandal PCR.
Rocky Gerung menyebut isu omnibus law dan skandal PCR diprediksi akan menjadi headline yang menetap pada tahun politik yang akan berlangsung pada 2022-2024 mendatang.
Rocky Gerung juga menilai bahwa publik telah menangkap sinyal adanya kongkalikong di balik putusan MK terhadap omnibus law maupun skandal PCR yang sedang bergulir.
"Jadi itu headline yang akan menetap dalam tahun politik. PCR, omnibus law, itu paralel, itu kasus kembar aja tuh. Dan publik menangkap sinyal bahwa ada kongkalikong di dalam kasus PCR maupun omnibus law," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 30 November 2021.
Baca Juga: Inilah Jagoan yang Kuasai Industri E-Commerce Indonesia Tahun 2021
Rocky Gerung kemudian membahas informasi yang baru saja ia baca dari sebuah media asing ternama di Asia-Pasifik.
Dia juga menemukan berita tentang ambiguitas dari putusan MK terhadap omnibus law (dalam hal ini UU Cipta Kerja) yang menyatakan undang-undang tersebut inkonstitusional bersyarat dengan tenggat waktu revisi maksimal dua tahun setelah putusan ditetapkan.
Dia juga menyebut banyak analis investasi asing yang memantau dan menilai bahwa putusan MK terhadap omnibus law sangat berbahaya bagi iklim investasi di Indonesia karena tidak adanya kepastian hukum.
"Saya tadi baca berita dari Nikkei Asia, juga memberitakan tentang ke-ambiguity dari putusan Mahkamah Konstitusi. Jadi investor asing itu memantau bahwa sangat berbahaya investasi di Indonesia karena tidak ada kepastian," ujarnya.
