“Ternyata harga pokok produksi tes PCR itu nilainya dibawah Rp200 ribu kurang lebih, untuk detailnya akan kita lihat,” ujar Novel Baswedan.
Novel Baswedan mengatakan bahwa bisnis PCR ini adalah masalah hak asasi manusia yang mendasar yang harus diusut tuntas.
Saudara sepupu dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu juga menyambung positif sikap Luhut yang mengaku tak keberatan jika dilakukan audit untuk membuktikan keterlibatannya di bisnis PCR.
Novel Baswedan mengatakan bahwa audit ini bisa jadi salah satu cara untuk membongkar siapa saja penguasa yang terlibat dalam bisnis PCR.
“Bisa jadi kalau itu bener-bener dilakukan audit akan bisa terlihat siapa saja yang bermain,” jelas Novel Baswedan.
Lebih lanjut, Novel Baswedan juga mengungkap alasan terkait kecurigaan dirinya mengenai adanya dugaan monopoli dalam bisnis PCR Luhut.
Menurut Novel Baswedan, harga tes PCR yang awalnya melambung tinggi kemudian turun hanya di angka Rp300 ribu ini menjadi salah satu bukti bahwa ada monopoli dibalik bisnis PCR untuk meraup keuntungan.
“Biasanya kalau ada produk tertentu harganya melambung tinggi, biasanya ini ada yang memonopoli,” ujarnya.