Gibran pun mempertanyakan apa yang janggal dari suntikan dana yang diterimanya. Ia menduga bahwa isu tersebut hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
“Yang lain juga kayak gitu, satu grup sama Kopi Kenangan, sama, apa yang salah? Apa yang dipermasalahkan, uangnya kan nggak masuk ke saya, kan masuk ke perusahaan,” jelasnya.
“Kalau janggal, janggalnya apa, kalau cari-cari kesalahan buat alat politik ya nggak ada habisnya,” imbuhnya.
Gibran juga menantang agar orang-orang yang menuding bisnisnya janggal untuk bisa membuktikan apa yang salah dari bisnis yang dijalankan saat ini.
Seperti diketahui sebelumnya, Gibran dan adik bungsunya, Kaesang Pangarep dilaporkan ke KPK oleh salah seorang dosen Universitas Negeri Jakarta yang juga merupakan aktivis ’98 Ubedillah Badrun.
Gibran dan Kaesang dilaporkan terkait adanya dugaan tindak pencucian uang serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Terkait hal itu, Gibran tak ingin terlalu menanggapi, ia hanya meminta pelapor untuk membuktikan tuduhan tersebut.***