Prabowo-Jokowi Dideklarasikan Jadi Pasangan Duet di Pilpres 2024, Pengamat Politik: Seperti Kurang Pemimpin

- 19 Januari 2022, 14:30 WIB
pengamat politik kritik deklarasi prabowo-jokowi di pilpres 2024/
pengamat politik kritik deklarasi prabowo-jokowi di pilpres 2024/ /sumber foto: setkab.go.id/

KABAR BESUKI – Sejumlah relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan pasangan tersebut untuk maju di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dalam deklarasi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didorong untuk maju sebagai wakil dari Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Deklarasi mengusung pasangan Prabowo-Jokowi ini tentu menuai komentar dari berbagai pihak, salah satunya disampaikan oleh pengamat politik, Hendri Satrio.

Baca Juga: Penjelasan Arteria Dahlan Soal Ganti Kajati yang Berbahasa Sunda: Saya Minta Publik Jangan Cepat Merespons

Hendri Satrio mengatakan bahwa adanya deklarasi pasangan Prabowo-Jokowi maju di Pilpres 2024 justru mencerminkan bahwa Indonesia seperti kekurangan sosok pemimpin.

Karena menurutnya, Presiden Jokowi harusnya tidak boleh lagi dipilih atau ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang karena sudah 2 kali menjabat.

Hendri menyebut bahwa tidak ada ruang untuk Presiden Jokowi bisa kembali ikut atau berpartisipasi sebagai calon Presiden atau wakil Presiden di 2024 mendatang.

“Ya itu ruangnya memang gak ada, makanya waktu 2019 atau 2014 kan pak SBY tidak maju jadi wakil, jadi memang tidak bisa,” kata Hendri Satrio seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Metrotvnews.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tagih Permintaan Maaf dari Arteria Dahlan Soal Kajati Pakai Bahasa Sunda: Orang Sunda Itu Pemaaf

Hendri Satrio menilai bahwa deklarasi Prabowo-Jokowi hanya bentuk dari acrobat politik untuk mencari perhatian.

“Ini sih memang menurut saya akrobat politik cari perhatian aja yang mendukung Prabowo-Jokowi,” ujarnya.

Menurut Hendri Satrio, adanya deklarasi Prabowo-Jokowi ini justru menunjukkan bahwa Indonesia seperti kekurangan pemimpin.

Baca Juga: Ikuti Jejak Fadli Zon, Iwan Sumule Usulkan Nama Ibu Kota Baru Jadi ‘Jokowi-Karta’: Jokowi Karya Nyata

Sebab menurutnya, orang yang diusung untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden adalah orang yang sama dan itu-itu saja tidak pernah berganti.

Padahal, banyak survei mengungkap bahwa ada beberapa nama kandidat yang juga potensial untuk menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden di 2024 mendatang.

“Yang paling penting adalah seperti Indonesia kekurangan pemimpin aja,” ucapnya.

“Lembaga survei Kedai Kopi itu melakukan survei calon presiden mendapatkan lebih dari  500 nama yang disebut oleh masyarakat, jadi namanya bukan itu-itu saja,” imbuhnya.

Baca Juga: UPDATE Harga Cabai Rawit, Tomat dan Bawang Merah Hari Ini 19 Januari 2022 di Jawa Timur

Lebih lanjut, Hendri Satrio mengatakan bahwa Ia mendukung pernyataan Presiden Jokowi yang menolak adanya jabatan 3 periode serta penambahan masa jabatan hingga tahun 2027 seperti yang telah ramai diperbincangkan.

Karena menurutnya, 2 periode masa jabatan Presiden sudah cukup dan sudah sesuai dengan aturan konstitusi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube metrotvnews


Tags

Terkait

Terkini

x