Mereka mengatakan, bahwa yang mereka lakukan adalah bentuk melaksanakan tugas dari pimpinan mereka. Dan beranggapan bahwa TNI adalah teroris.
“Kami berhasil menembak satu mobil Hilux dengan 5 korban. Kami tembak mati 2 orang di tempat, dan 3 orang terluka,” kata Arnoldus memberikan keterangan mengenai korban yang mereka serang.
Arnoldus kemudian memberikan keterangan bahwa serangan itu ia sendiri yang memimpin, bersama pasukannya.
“Kami pelakuknya, kami yang lakukan. Bukan rakyat sipil, bukan orang siapa-siapa, atau unsur lain-lain, tidak. Hanya kami tentara pembebasan,” lanjut Arnoldus.
Ia juga menyampaikan mengenai pembangunan dan lain sebagainya, melalui pernyataan mereka pada 1 Desember 2021 di pembakaran PT. Bangun Kayu Ryan di kampung Warba.
Tidak ada kegiatan dari manapun, dari pemerintah yang bersifat pembangunan, dan yang lain sebagainya. Mereka sudah menyampaikan pesan itu, namun mereka menganggap bahwa TNI melanggar pesan tersebut.***